Find Us On Social Media :

Ratu Elisabeth II Tidak Boleh Pidato Tanpa Teks, Memangnya Kenapa?

By K. Tatik Wardayati, Senin, 8 Oktober 2018 | 22:00 WIB

Intisari-Online.com – Yang paling memusingkan Ratu Elizabeth kalau harus membuat pidato ialah untuk tidak melampaui “batas" diplomasi. Bagaimanapun juga ia tidak boleh menyinggung sesuatu yang berbau politik.

Semua pidato utamanya  dipersiapkan dengan cermat dan diformulir dengan kata-kata  bijaksana.

Ketika mengunjungi Kanada, Ratu memerlukan 6 pidato dalam 12 hari. Dan kadang-kadarig Ratu menggunakan bahasa Perancis kalau menghadapi orang Kanada turunan Perancis.

Perancis ialah satu-satunya bahasa, kecuali Inggeris, yang digunakan ratu dalam pidato-pidatonya. Dan pengetahuannya tentang bahasa tersebut juga baik sekali.

Baca Juga : Begini Potret Liburan Ala Ratu Elizabeth II, Bahkan Sempat Menyetir Mobil Sendiri!

Dalam suatu peristiwa selama tour tersebut ratu menyapu bersih sentimen anti monarchi di Kanada dengan ajakan pada orang Kanada untuk melihat mahkota sebagai simbol kesatuan, dan bukan seorang pribadi.

Jumlah pidato yang dibuat ratu setiap tahun demikian banyak sampai Buckingham Palace tidak mempunyai catatan tepat. Namun ratu setiap tahun menghadiri 70 peristiwa penting dan semua memerlukan pidato.

Pidato tersebit dapat terdiri dari beberapa kata kalau meluncurkan kapal atau yang lebih panjang kalau ada hubung lebih penting, seperti pembukaan parlemen.

Pidato-pidato tersebut dapat dibagi dalam dua kelompok utama. Kelompok pertama terdiri dari pidato-pidato penting pada peristiwa-peristiwa besar. Untuk pidato semacam itu informasi diberi oleh menteri-menteri.

Baca Juga : 66 Tahun Pimpin Inggris, Ini 4 Alasan Mengapa Ratu Elizabeth II Belum Mau Melepaskan Takhtanya

Namun ini tidak berarti bahwa ratu sudah didikte apa yang harus diucapkan. Ia boleh menolak pidato yang disodorkan padanya.

Kelompok pidato lain mencakup yang tidak mempunyai nada politik. Misalnya pada pernbukaan rumah sakit baru.

Ratu mempersiapkan pidato-pidato itu dengan bantuan 3 sekretaris pribadi yang memberitahu tentang sifat orang-orang yang mau ditemui dan tempat-tempat yang akan dikunjungi. Menurut jubir istana Buckingham ini bukan karena takut ratu akan membuat kesalahan.

Soalnya lebih menarik untuk mengetahui fakta-fakta lebih mendalam dan ratu suka menghabiskan berjam-jam untuk mempersiapkan pidato bagi peristiwa-peristiwa penting.

Baca Juga : Koh-I-Noor Berlian di Mahkota Ratu Elizabeth II, Diperebutkan Para Penguasa Dunia dan Konon Milik Dewa Matahari

Tidak ada orang yang dapat mengingat peristiwa ratu membuat salah ucapan seperti suaminya yang terkenal "tanpa tedeng aling-aling".

Berbeda dengan suaminya Pangeran Philip, Ratu Elizabeth tidak pernah mengucapkan pidato tanpa teks. Kalau ratu mengadakan pelawatan resmi pidato-pidato ditulis lebih dulu sebelum meninggalkan Inggeris.

Dan sekretaris pribadi selalu ikut untuk membuat pidato baru andaikata ada perubahan program.

Ratu tidak pernah kekurangan informasi mengenai kejadian dan peristiwa politik terakhir. la setiap minggu dikunjungi oleh perdana Menteri, biasanya pada hari Selasa. la juga selalu mendapat naskah-naskah negara.

Baca Juga : Jadi Cincin Favorit Ratu Elizabeth II, Ada Pengorbanan Luar Biasa di Balik Pembuatannya

Dan ia selalu diberitahu mengenai perkembangan hari demi hari dalam parlemen, melalui Kepala Rumahtangga. Tugas ini dipegang oleh salah seorang dari Anggota Parlemen Partai Pemerintah, yang tugasnya menghimpun Iaporan-laporan bagi ratu-ratu  mengenai apa yang  terjadi dalam parlemen.

Sekarang pos tersebut dipegang oleh Mr. Bernard Wetherill, anggota parlemen dari Croydon timur laut Croydon.

Satu pidato yang dipersiapkan ratu sendiri seluruhnya ialah pidato yang setiap tahun diucapkan pada hari Natal. Pidato ini diumumkan via radio dan TV dan didengarkan oleh jutaan orang Inggeris yang tersebar di seluruh dunia.

Ratu dalam pidato itu mengemukakan hal-hal yang menurut hematnya memerlukan perhatian khusus.

Baca Juga : Menurut Pelayan Pangeran Charles, Ratu Elizabeth Suka Kejar-kejaran dengan Anjingnya

Jumlah pidato yang diucapkan setiap tahun banyak sekali, tetapi sepanjang ingatan kami tidak pernah diulang-ulangi.

Ayahnya mendiang Raja George VI suka latihan di depan cermin beberapa kali untuk menghindari kemungkinan salah ucap.

Mungkin ratu membacakan beberapa pidatonya pada keluarganya untuk mengetes pendapat orang lain. Andaikata ia benar berbuat demikian, hal ini dilakukan diam-diam. (FWF – Intisari Oktober 1973).

Baca Juga : Ratu Elizabeth Pantang Terima Hadiah, Tapi Burung Kenari Ini Justru Diterima dengan Senang Hati