Advertorial
Intisari-Online.com - Sebagian besar cincin pertunangan kerajaan memiliki cerita menarik di belakangnya dan gemerlap cincin Ratu Elizabeth II pun tak berbeda.
Semua kemewahan yang dimiliki cincin itu dibuat berkat pengorbanan ibu Pangeran Philip, Putri Alice dari Battenberg.
Pada saat itu, meskipun Pangeran Philip dilahirkan sebagai pangeran Yunani, keluarganya tidak sejahtera seperti yang dibayangkan orang.
Ayah Philip, seorang mayor jenderal dalam tentara Yunani, meninggalkan keluarganya ketika pangeran Philip masih sangat muda.
Baca Juga:Anda Sering Dimanfaatkan Orang Lain? Ketahui 5 Penyebabnya!
Karena perang, Philip dan ibu serta saudara-saudaranya terpaksa melarikan diri dari negara dan akhirnya menetap di Paris.
Ketika tiba waktunya melamar Elizabeth pada tahun 1946, situasi leuangan Philip tidak bagus, terutama mengingat dia akan menikahi seorang pewaris tahta Inggris.
Kemudian ibunya membantu dan menawarkan Philip untuk menggunakan berlian di tiara pernikahan ibu Philip untuk dijadikan cincin.
Pangeran Philip menerima hadiah dari ibunya dan bekerja dengan penjual perhiasan Philip Antrobus Ltd untuk membuat perhiasan.
Baca Juga:Bulu Tangkis Tempo Dulu Bertanding di Lapangan Terbuka Tanpa Dipungut Bayaran Penontonnya
Pada 10 Juli 1947, Elizabeth dan Philip mengumumkan pertunangan mereka kepada publik.
Meskipun cincin itu menakjubkan, seorang ahli perhiasan mengungkapkan bahwa ukuran permata tiga karatnya relatif sederhana untuk seorang putri.
Philip mungkin membuat cincin ini dengan cara mempertimbangkan suasana hati Inggris pada saat itu karena negara itu baru saja keluar dari Perang Dunia II.
Juga mengingat iklim negara itu, pernikahan Elizabeth dan Philip pada 20 November 1947 relatif lebih boros daripada kebanyakan pernikahan kerajaan.
Hingga hari ini, Ratu Elizabeth telah terlihat selalu mengenakan cincin itu dari waktu ke waktu.
Cincin pertunangannya sekarang mungkin bernilai sekitar $ 257.000 (Rp3,7 miliar).
Namun, kisah menyentuh di balik cincin itu memiliki nilai yang tidak pernah bisa diukur.
Baca Juga:Jadi Bocah Termuda yang Dikursilistrikkan, Apa Kesalahan Stinney?