Advertorial

Menurut Pelayan Pangeran Charles, Ratu Elizabeth Suka Kejar-kejaran dengan Anjingnya

Moh. Habib Asyhad
K. Tatik Wardayati
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Intisari-Online.com – Stephen P. Barry, pelayan Pangeran Charles menuturkan pengalamannya selama dua belas tahun melayani Pangeran.

Pengalamannya tersebut dikisahkan dalam buku Stephen P. Barry: Royal Service, my twelve years as valet to Prince Charles and Royal Secrets, seperti pernah dimuat MajalahIntisariedisi Mei 1987.

Berikut ini penggalan-penggalan kisahnya.

--

Di istana ratu selalu diikuti anjing-anjingnya ke mana pun ia melangkah, sehingga kalau kami melihat anjing-anjingnya pasti ratu berada di dekat tempat itu.

Ratu suka sekali pada anjing dan kuda. Anjing-anjing berburunya ia didik sendiri dengan bersungguh-sungguh. Salah seekor anjing hasil didikannya, Harvey, menjadi milik Pangeran Charles.

Baca juga: Jika Sedang Makan Sendirian, Ratu Elizabeth II Bisa Makan Sambil Mengisi TTS

Kadang-kadang saya kebagian tugas mengajak Harvey berjalan-jalan di taman-taman Istana Buckingham. Tugas itu menguntungkan, karena saya bisa keluyuran di taman-taman yang biasanya tidak boleh sembarangan dimasuki.

Sebelum mengajak Harvey berjalan-jalan, saya menelepon dulu page ratu. Page ialah petugas yang merupakan perantara antara kita dengan ratu atau anggota keluarga yang dilayaninya. Pangeran Charles tidak memiliki page, jadi saya berfungsi juga sebagai pagenya.

Saya tanya dulu apakah ratu tidak akan berjalan-jalan di kebun saat itu. Kalau tidak, saya akan mengajak Harvey ke sana.

Kalau ratu tidak akan 'memakai' kebun, saya bawa Harvey keluyuran. Suatu hari saya melihat ratu di kejauhan, sehingga buru-buru saya bawa Harvey menjauh. Anjing itu berusaha berontak, sebab ia ingin mendekati pelatihnya.

Baca juga: Rupanya Ratu Elizabeth II Pelit dalam Memberi Hadiah, Bahkan Untuk Anggota Keluarganya Sendiri

Namun, dua puluh menit kemudian saya menemukan sekelompok anjing korgi. Celaka, saya ketemu ratu lagi! Saya seret Harvey buru-buru dari sana. Namun, anjing-anjing ratu membuntuti dan tahu-tahu ratu sudah berhadapan dengan saya.

"Maaf, Paduka Yang Mulia. Sebetulnya saya tadi sudah menelepon page," kata saya dengan berdebar-debar.

"Oh, tidak apa-apa. Tidak apa-apa. Memang saya sengaja mencari kalian selama setengah jam ini. Saya ingin melihat perkembangan Harvey. Saya tidak tahu ia berada di London."

Harvey anjing yang bagus, sehingga sering dilamar pelbagai pembiak anjing di Inggris. Dengan suka hati Harvey melayani permintaan untuk menjadi pemacak. Anaknya tersebar di mana-mana.

Baca juga: Sering Absen Temani Ratu Elizabeth II Akhir-akhir Ini: Apa yang Terjadi Jika Pangeran Philip Meninggal?

Harvey berarti menghasilkan uang dan uang itu membantu membayar pemeliharaan anjing-anjing di Sandringham. Cuma saja si Harvey ini suka bikin repot, karena ia mengotori karpet-karpet istana yang mahal itu. Terpaksa saya mengikutinya di istana dengan berbekal cairan pembersih dan kertas tissue.

Anjing memberi banyak kebahagiaan kepada ratu. Kalau ratu sedang bepergian, anjing-anjingnya diurus oleli Ny. Fenwick dari Windsor, yang mempunyai lebih banyak anjing dari ratu (terakhir ratu memiliki sebelas).

Ratu cuma memberikan anak-anak anjingnya kepada orang-orang yang ia tahu akan memelihara binatang itu dengan baik.

Anjing ratu tidak selalu 'berdarah biru', sebab ada juga hasil 'kecolongan' dengan anjing lain. Kalau anjing itu mati, mereka dikuburkan di Sandringham.

Dulu kuburannya dideretkan dekat tembok, kini disebar di mana-mana, umpamanya saja di bawah pohon, dengan diberi tanda batu bernama.

Baca juga: Ratu Elizabeth II Melotot Ketika Putri Diana Memilih Cincin Pertunangannya dengan Pangeran Charles

Artikel Terkait