Intisari-Online.com – Ratu baru berkumpul dengan keluarganya kalau sedang di tempat-tempat peristirahatannya.
Setengah dari karyawan istana akan ikut. Mereka bukan cuma pelayan, tetapi juga penerima telepon, karyawan pos dan bahkan peniup bagpipe untuk membangunkan ratu setiap pagi di luar jendela.
Ia tidak bisa asal tiup saja, sebab telinga ratu tajam. Cuma saja demi penghematan, kini ia tidak perlu ikut ke Sandringham.
Jumlah staf istana yang ikut itu kira-kira delapan puluh orang. Yang selalu ikut antara lain Bobo MacDonald, yang biasa mengurusi pakaian dan dandanan ratu selama lima puluh tahun ini.
Sekarang Bobo sudah tua dan pekerjaannya dikerjakan oleh para asistennya. Namun, sebagai orang kepercayaan ratu sejak ratu masih kecil, ia tetap menyertai ratu.
Sebenarnya seperti staf lain, ia mesti makan bersama-sama karyawan lain. Namun, ia selalu memberi alasan tidak enak badan, sehingga makanan diantarkan ke kamarnya.
Mereka merayakan Natal di Puri Windsor. Berminggu-minggu sebelumnya saya sudah mengumpulkan katalog-katalog untuk memilih bersama pangeran, hadiah-hadiah apa yang ingin ia beli untuk hadiah Natal.
Banyak yang mengira hadiah di kalangan keluarga ratu itu istimewa, padahal sama sekali tidak.
Mereka biasa memberi barang keperluan sehari-hari. Pangeran umpamanya, menyuruh menanyakan kepada Putri Anne, ia ingin hadiah apa.
Putri menjawab ia perlu keset. Ia pun diberi keset yang sampai sekarang rasanya masih dipasang di rumah putri. Pangeran mungkin mendapat peralatan memancing.
Supaya ratu bisa berbelanja, maka setiap tahun sebuah ruang besar di Windsor dibuat seperti toko.
Ada seseorang yang setiap tahun membawa barang-barang mahal maupun tidak mahal untuk dipamerkan di sana.
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR