Find Us On Social Media :

Inilah 3 Ibu Kota Negara yang 'Berbahaya' untuk Ditinggali, Salah Satunya di Timur Indonesia

By Masrurroh Ummu Kulsum, Senin, 1 Oktober 2018 | 12:30 WIB

Intisari-Online.com – Saat kita memutuskan untuk pindah dan tinggal di sebuah kota, kenyamanan tentu yang paling diperhatikan.

Akses kesehatan, pendidikan, keamanan, ekonomi, ibadah, tentu menjadi pertimbangan.

Namun, 3 kota berikut mungkin tak akan masuk pada pertimbangan Anda.

Kota-kota ini menjadi pusat kesmikinan, penyakit, serta kriminalitas yang tinggi. Kota apa saja?

Baca Juga : Baru Saja Dikabarkan Jalani Misi Tempur Pertama, Jet Tempur Termahal F-35 Justru Jatuh di Negaranya Sendiri

Inilah 3 kota berbahaya di dunia yang membuat Anda tidak ingin hidup di sana.

1. Port Moresby, Papua Nugini

Port Moresby adalah ibu kota Papua Nugini, negara yang terletak di bagian timur Pulau Papua dan berbatasan langsung dengan Provinsi Papua, Indonesia.

Papua Nugini menjadi salah satu negara yang berhasil mengembangkan eknonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

Port Moresby adalah pusat-pusat ritel/konveksi di negara itu.

Namun, kejahatan terhadap perempuan dan pemerkosaan oleh geng-geng biasa dijumpai di sana.

Medecins Sans Frontieres tahun 2013 lalu memperkirakan, 70 persen wanita di Papua Nugini telah diperkosa atau diserang.

Salah satu geng yang terkuat adalah Raskols dimana mereka menguasai jalan-jalan, menggunakan kejahatan seperti perampokan bersenjata untuk bertahan di daerah-daerah yang padat pengangguran.

Ketegangan antara kelompok suku yang bertikai telah menyebabkan pembunuhan dan pembakaran.

Kontaminasi makanan dan air minum bahkan pernah menyebabkan wabah kolera yang mematikan.

Baca Juga : Sebelum Hancur karena Gempa dan Tsunami, Donggala Sejatinya Sudah Siap-siap Menuju Kota Wisata Sejak 2016

2. Harare, Zimbabwe

Tiga dekade pemerintahan yang tidak menentu oleh diktator Robert Mugabe telah membuat ekonomi Zimbabwe compang-camping, sebelum akhirnya ia mengundurkan diri pada 2017 lalu.

Kampanye Mugabe melawan petani kulit putih mengirim bangsa itu jatuh bebas dari hiperinflasi.

Pada November 2008, inflasi telah mencapai 79,6 miliar persen. Segera setelah itu, Zimbabwe mulai menggunakan mata uang utama Amerika.

Karena ekonomi yang lesu, perampokan cukup lazim, mulai dari merampok dompet hingga mobil di persimpangan.

Ibu kota Zimbabwe, Harare, secara konsisten berada di antara kota-kota terburuk di dunia.

Pemadaman berkepanjangan adalah norma, karena pemerintah tidak dapat memenuhi permintaan listrik. Persediaan air juga diketahui berjalan sangat rendah.

Baca Juga : Ada di Ujung Barat Laut Indonesia, Pulau ini Sangat Sulit Dikunjungi dan Berisi Suku Paling 'Berbahaya'

3. Caracas, Venezuela

Seperti kebanyakan negara dengan cadangan minyak yang besar, sangat sedikit kekayaan Venezuela yang dapat dirasakan penduduknya.

Korupsi pemerintah merajalela, dan Venezuela adalah rute perdagangan umum untuk kokain Kolombia.

Pada tahun 2005, Venezuela memutuskan hubungan dengan Badan Penindakan Narkoba AS, dan ekspor kokainnya sejak itu meroket.

Ada indikasi bahwa lalu lintas ini difasilitasi oleh anggota militer yang korup.

Ibu Kota Caracas dibanjiri oleh kejahatan.

Pada 2013 lalu, Observatorium Anti Kekerasan Venezuela, Caracas mencatat 122 pembunuhan per 100.000 penduduk.

Baca Juga : Gempa Donggala Sulteng: Inilah Jembatan Ponulele Ikon Kota Palu yang Hancur Tak Tersisa Setelah Diterjang Tsunami