Find Us On Social Media :

Makam Ramai Dikunjungi, Jabatan Kuncen pun Terpaksa 'Dilelang' Agar Tak Jadi Rebutan

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 27 September 2018 | 16:00 WIB

Nampak setiap peziarah paham betul tata cara berziarah di tempat itu. Mereka meninggalkan pintu makam Buyut Tambi dengan laku dodok, berjalan mundur dalam posisi jongkok, pantang membelakangi makam.

"Aturannya memang begitu. Kalau tidak, bisa kualat," bisik salah seorang pembantu juru kunci tanpa menjelaskan bentuk kualatnya seperti apa.

Baca Juga : Simpan Batu 'Sakti', Inilah si Mantan Juru Kunci Makam Kartini yang Mengaku Keturunan Raja Brawijaya IV

Cepat kaya, dapat jabatan

Beberapa peziarah langsung pulang. Namun tidak sedikit yang tetap tinggal bahkan menginap beberapa hari di kompleks makam. Tiga saung berlantai semen yang mampu menampung sekitar 300 orang itu memang disediakan untuk peziarah yang menginap.

Satu saung khusus untuk wanita yang sudah bersuami, satu untuk gadis dan janda, dan satu lagi khusus untuk pria. Untuk tidur dan beristirahat, tinggal menggelar tikar saja. Bagi pengunjung yang sedang menderita sakit dan ingin berziarah minta kesembuhan disediakan tempat khusus.

Selain makam Buyut Tambi dan istri yang disemayamkan dalam bangunan berukuran 7 x 5 m2 - dan hanya boleh dibuka oleh kuncen itu - juga terdapat beberapa makam kerabat Buyut Tambi lainnya.  "Ruang kerja” kuncen tepat berada di depan kamar makam Buyut Tambi yang berlapis keramik putih.

Siapa sebenarnya Buyut Tambi tak ada yang tahu persis karena tidak ada cerita legendanya, apalagi fakta sejarahnya. Menurut H. Mustofa, konon dokumen tentang riwayat Buyut Tambi tersimpan di Keraton Kasepuhan atau Kanoman Cirebon.

Baca Juga : Tiga Agama Menyatu di Keraton Kasepuhan Cirebon

"Di sini saya tidak dikasih tahu. Kalau dulu saya tanya pada orang-orang tua, hanya dijawab pokoknya percaya saja," katanya.

Menurut orang-orang tua juga, siapa pun dilarang menceritakan sesuatu yang diketahuinya tentang Buyut Tambi. "Jangan coba-coba bercerita, bisa keliru. Kalau salah bisa celaka seperti dialami seorang dalang yang melakonkan riwayat Buyut menurut versinya. Karena itu saya tidak berani cerita," tambah si juru kunci.

Namun Tajudin (24), petugas penerima tamu kompleks makam itu, toh bercerita juga. "Menurut yang pernah saya dengar, dia itu berasal dari Mesir yang merantau ke sini dan membangun tempat ini. Kebetulan meninggalnya di sini. Cuma, sejarah lengkapnya saya tidak tahu."