Find Us On Social Media :

Tidak Sengaja Menggaruk Jari Manisnya saat Pindah Rumah, Ibu Ini Malah Berjumpa dengan Sebuah Tragedi Mematikan

By Intisari Online, Minggu, 16 September 2018 | 19:30 WIB

Intisari-Online.com - Pindah rumah adalah sesuatu yang merepotkan, walau pastinya menyenangkan bila mempunyai rumah baru.

Ini adalah proses yang sulit untuk mengepak barang-barang Anda dan memindahkannya ke tempat tinggal Anda yang baru.

Namun pastinya bila sudah selesai, Anda bisa menikmati tempat tinggal yang baru dan lebih nyaman.

Namun bagi seorang ibu dari Brisbane, Australia, momen pindah rumah itu malah berakhir dengan sebuah tragedi.

Baca Juga : Jet Tempur F-22 Raptor Memang Diklaim Sangat Mematikan, Namun Ternyata Punya Satu Persoalan!

Cerita bermula saat Clare Scott (37) pindah rumah dan mengepak barang. Secara tidak sengaja dia menggaruk jari manisnya.

Goresan kecil ini hampir merenggut nyawanya ketika itu rupanya berkembang menjadi infeksi bakteri serius yang disebut necrotizing fasciitis, juga dikenal sebagai bakteri 'pemakan daging'.

Akibat ulahnya, bakteri itu menyebabkan tangannya membengkak seperti balon.

Clare mengatakan pada kondisi terburuknya, kondisinya tampak seperti korban serangan hiu.

Dokter harus bertempur mati-matian untuk tidak hanya menyelamatkan tangan Clare, tetapi juga hidupnya!

Dokter mulai dengan menggunakan kulit dari paha kanan Clare untuk menutupi luka menganga yang ditinggalkan oleh bakteri.

Baca Juga : Sisi Lain 'Crazy Rich Surabaya': Rajin Sedekah hingga Tampil Sederhana Padahal Kaya Raya

Dia harus menanggung sembilan operasi yang mengejutkan.

"Pada satu titik, saya terlihat seperti korban serangan hiu. Saya benar-benar menganggap diri saya beruntung masih hidup," kata Clare.

Clare mengungkapkan bahwa cobaan beratnya dimulai pada 20 Mei tahun lalu ketika dia dan suaminya, Alister (36), pindah ke rumah baru mereka.

Mereka begitu sibuk berkemas sehingga dia bahkan tidak menyadari bahwa dia menggaruk jari manisnya.

"Saya merasa sedikit sakit, tetapi saya telah banyak bergerak dan mencuci, jadi saya pikir itu bukan sesuatu yang serius, tetapi itu rupanya serius,” katanya.

"Saya punya anak-anak untuk diatur dan membutuhkan sebuah rumah baru, jadi saya hanya ingin merapikannya."

Namun, pada sore hari, dia menyadari bahwa ada sesuatu yang salah ketika jarinya bengkak dan merah.

Baca Juga : Bisa Membunuh Secara Massal, Inilah 5 Senjata Perang yang Mematikan dalam Catatan Sejarah

Saat itulah Alistar memutuskan untuk memanggil dokter.

Clare diberitahu dokter bahwa dia diharuskan dirawat segera di Unit Gawat Darurat.

Masih berasumsi bahwa itu tidak seserius itu, Clare naik taksi ke rumah sakit swasta terdekat sementara Alistar tinggal di rumah bersama anak-anak.

Di rumah sakit, dia kemudian diberi antibiotik intravena.

"Seluruh tangan saya telah bengkak dan rasa sakit seakan menyebar ke lengan saya," ingat Clare.

"Tapi tetap saja saya tidak berpikir itu serius saat itu."

Dokter kemudian memberi tahu ibu tiga anak itu bahwa dia harus tinggal di rumah sakit semalaman, tetapi dia berasumsi bahwa dia akan pulang ke rumah keesokan harinya.

Malam itu, dia bangun dan berteriak.

"Tangan dan lengan saya terlihat seperti balon yang diledakkan. Mereka semakin besar. Saya merasa seperti anggota tubuh saya akan meledak setiap saat," kenang Clare.

Baru pada 26 Mei, tiga operasi pada Clare akhirnya menemukan bahwa dia telah terjangkit bakteri pemakan daging.

Baca Juga : Dijilat Anjing, Seorang Wanita Tewas dan Pria Diamputasi: Begini Infeksi dan Risiko yang Ditimbulkan Bakteri Liur Anjing

Sehari kemudian, dia harus menjalani prosedur darurat untuk mengangkat jaringan mati.

"Saya diberitahu ada 50 persen kemungkinan saya selesai dari operasi itu hidup-hidup," katanya.

"Bahkan saat itu, ada kemungkinan saya bisa kehilangan jari-jari tangan, atau bahkan seluruh lengan."

"Saat itulah saya benar-benar panik. Saya adalah seorang ibu, saya memiliki suami yang penuh kasih, dan saya tidak dapat membayangkan keluarga saya tidak memiliki saya atau tidak dapat melakukan semua aktivitas normal, seperti pergi ke taman atau memeluk anak-anak saya."

Namun, untungnya para ahli bedah mampu menyelamatkan lengan Clare dan yang lebih penting, hidupnya.

Clare melakukan liposuction pada bulan Februari tahun ini untuk mengurangi ukuran tangannya yang terkena dampak pasca operasi.

"Saya ingin bisa menjemput anak-anak saya dengan benar, memeluk mereka, dan dapat bermain dengan mereka," katanya. (Adrie P. Saputra)