Find Us On Social Media :

Punya Kelainan Seksual, 'Janda Jagal' Paling Jahat dalam Tragedi Holocaust Ini Ditakuti Penghuni 'Kamp' Konsentrasi

By Ade Sulaeman, Rabu, 7 Juni 2017 | 13:30 WIB

Ilse Koch, tokoh yang paling jahat dalam tragedi Holocaust

Intisari-Online.com - Peran antagonis atau menjadi orang jahat dalam setiap film pasti ada. Di Holocaust, sebuah wilayah di teritori Jerman di mana sekitar 6 juta orang Yahudi Eropa dibunuh oleh Adolf Hitler, juga punya seorang pemeran antagonis.

Bahkan dilansir dari thevintagenews.com, ia adalah salah satu tokoh paling jahat dalam tragedi Holocaust. Namanya adalah Ilse Koch. Julukannya adalah “penyihir Buchenwald”.

Wanita ini bergabung dengan partai Nazi pada 1932. Empat tahun kemudian, ia menikahi komandan kamp konsentrasi Nazi Buchenwald, Karl-Otto Koch.

Mereka tinggal di sebuah rumah elegan di Buchenwald dan tampak seperti pasangan bahagia dengan tiga anak. Siapa sangka ternyata kehidupan pernikahaan mereka jauh dari kata normal.

(Baca juga: Yuk Kenal Lebih Jauh dengan Pembom Tukik Stuka Ju 87, Pesawat Andalan Nazi yang Dibuat Secara Sembunyi-sembunyi)

(Baca juga: Suka Atau Tidak Pasukan Payung Nazi Jerman Tetap yang Terhebat Hingga Saat Ini)

(Baca juga: Perang Udara di Langit Inggris, Penentu Runtuhnya Kedigdayaan Nazi di Daratan Eropa)

Ilse adalah seorang nymphomaniak (kelainan seksual) yang menyiksa narapidana di kamp konsentrasi.

Ia dikenal karena kejahatan dan perilaku sadisnya kepada para tahanan dan memaksa mereka melakukan aktivitas seksual hanya untuk kesenangannya.

Selain menyiksa para tahanan tanpa henti, ia juga menguliti mereka yang memiliki tato khas. Ia akan sangat bangga memperlihatkan koleksi kanibalistiknya, termasuk juga organ narapidana.

Ilse mendapatkan banyak julukan. Selain “penyihir Buchenwald”, ia juga dijuluki “Pembunuh Kamp Konsentrasi”, “Penyihir Merah Bunchenwald”, “Janda Jagal”, dan ‘Pelacur Buchenwald”.

Beruntung ia dan suaminya ditangkap pada 1943. Otto dituduh melakukan korupsi dan mencuri sejumlah besar barang berharga dan uang dari orang Yahudi yang terbunuh. Dia dieksekusi oleh SS pada 5 April 1945.

Sementara Ilse dipenjara sampai 1944 lalu dibebaskan karena kekurangan bukti. Namun pada akhir PD II, dia kembali ditangkpa pada 30 Juni 1946 oleh otoritas AS.

Ia didakwa dengan berpartisipasi dalam rencana kriminal untuk membantu, bersekongkol, dan berpartisipasi dalam pembunuhan di Buchenwald.Pada 9 Agustus 1947, ia akhirnya masuk penjara.

Dua puluh tahun kemudian, tepatnya pada 1967, ia bunuh diri. Jenazahnya dimakamkan di sebuah kuburan tak bertanda di pemakanan wanita Aichach, Jerman.

Martin Bormann, Sekretaris di Balik Keperkasaan Nazi dan Hitler

Intisari-Online.com - Keperkasaan Jerman di bawah bendera Nazi juga pemimpinnya, sang Fuhrer, Adolf Hitler, rasanya tak perlu diragukan lagi.

Namun, ternyata keperkasaan itu tidak akan terwujud tanpa satu sosok penting bernama Martin Bormann.

Ia menyiapkan pidato, mengatur pertemuan, menyederhanakan administrasi, bahkan terlibat langsung dengan prosesi pernikahan, pembuatan surat wasiat, dan bunuh diri yang dilakukan sang majikan.

(Baca juga: Tak Seperti Mark Zuckerberg atau Bill Gates, Sang Pencipta WhatsApp Tak Lahir dari Keluarga Mapan)

Semua itu tak akan diserahkan kepadanya kalau saja Bormann bukan orang kepercayaan Hitler.

Jabatan resminya adalah sekretaris pribadi, yang mana pengaruhnya seolah-olah bertindak sebagai manajer Kanselir Jerman.

Bormann dilahirkan pada 17 Juni 1900 di Wegeleben, dekat Halberstadt, Jerman, ayahnya seroang sersan mayor yang kemudian beralih menjadi seorang pegawai kantor pos.

Karena situasi sulit, Bormann remaja terpaksa drop out sekolah dan harus bekerja di sebuah pertanian dai Mecklenburg.

Tahun 1924, bersama Rudolf Hoss, ia terpaksa mendekam selama setahun di penjara karena terlibat pembunuhan brutal atas Walter Kadow, seorang yang diduga pengkhianat negara.

Selepas penjara, ia bergabung dengan NSDAP di kota Thuiringia. Di sini karirnya bersinar hingga dipercaya sebagai manajer bisnis pada 1928. Kedudukan itulah yang membuatnya dekat dengan Hitler.

Dalam perjalanan menjadi tangan kanan Hitler, Bormann yang pandai berbisnis menggalang kampanya bertajuk The Adolf Hitler Endowmnet Fund of German Industry yang berhasil mengeruk dana dalam jumlah besar.

(Baca juga: Kebiasaan Buruk Wanita yang Bisa Membuat Rusak Miss V, Salah Satunya Makanan Pedas yang Berlebihan)

Dalam suatu pertemuan, Hitler berkata,"Untuk memenangkan pertempuran ini aku memerlukan Bormann!".

Ia pun diangkat sebagai sekretaris pribadi. Lengkaplah sudah karir Bormann sebagai tangan kanan Hitler.

Pengaruhnya sangat sangat besar hingga sejarawan juga menyakini bahwa Bormann berada di balik peristiwa holocaust terhadap kaum Yahudi.

Sepanjang hidupnya, Bormann yang berperangai kasar memang dikenal anti-Semit, rasial, dan menentang gereja. Namun, ia juga dikenal licin bermuslihat.