Intisari-Online.com - Mikhail Kalashnikov, pencipta senapan serbu AK-47 yang kemudian dikenal sebagai Bapak Persenjataan Uni Soviet, meninggal dunia dalam usia 94 tahun pada hari Desember 2013 di Izhevsk, ibukota Udmurtia, Rusia. Senjata temuannya itu begitu mendunia, sampai sekarang tak kurang lebih dari 100 juta pucuk telah diproduksi.
Pemakainya beraneka di seluruh dunia, dari pasukan organik sebuah negara, mafia narkoba Amerika Selatan, para teroris, sampai penyandera kapal Somalia.
(Baca juga:Korea Selatan Lantik Presiden Baru yang Pandangannya Berbeda 180 Derajat dari Kim Jong Un)
Awalnya Kalashnikov membuat mesin-mesin pertanian.
Namun ketika Perang Bryansk mengharuskannya terjun ke medan perang melawan Nazi, 1941, ia terpaksa berkenalan dengan senjata dan mesin-mesin perang.
Pasukan yang dibelanya kalah kuat dalam peralatan, membuat Kalashnikov dendam.
Ia pun mulai mengalihkan keterampilannya untuk membuat senjata. Enam tahun kemudian (1947) lahirlah "Avtomat Kalashnikov", senjata serbu yang amat kuat sehingga diadopsi menjadi senapan organik pasukan Uni Soviet.
Karena kekuatan dan daya tahannya, AK-47 diakui dunia dan melegenda hingga dewasa ini.
(Baca juga:Kok Ada Ular Masuk Rumah? Tenang, Coba Lakukan Jurus Ini untuk Menjinakkannya)
"Orang Jerman, terutama pasukan Nazi, harus bertanggung jawab atas mendunianya senjata ini. Semula saya cuma ingin buat traktor, tapi gara-gara mereka mengalahkan pasukan kami, saya jadi membuat senjata serbu yang lebih kuat dari senjata mereka," kata Mikhail Kalashnikov saat peringatan 60 tahun senjata ciptaannya, 2007 lalu.