Find Us On Social Media :

Hati-hati, Minum Obat saat Puasa Ada Aturannya, yang Bisa Berakibat Fatal Jika Diabaikan

By Ade Sulaeman, Sabtu, 3 Juni 2017 | 18:00 WIB

Minum obat tak memberi janji seratus persen tubuh bakal sembuh

Hanya memang frekuensi kegiatan makan dan minumnya dikurangi dengan tidak makan dan tidak minum sejak waktu subuh hingga magrib.

Lalu bagaimana cara menggunakan obat selama menjalankan ibadah puasa bagi mereka yang sedang sakit?

Kalau minum obatnya 3 – 4 kali apakah dosisnya yang siang boleh dirangkap pada saat buka puasa dan saat sahur, atau dosisnya sama tetapi frekuensinya cukup dua kali?

Tentunya kedua cara yang ditempuh tidak dibenarkan.

Karena, kalau dosis diduakalikan, efeknya bisa berbahaya dan fatal. Sedangkan kalau dosisnya kurang, efektivitas obatnya kurang  maksimal sehingga penyakitnya akan lebih lama sembuhnya.

Memang selama berpuasa, sering kali kepatuhan  penderita (compliance) dalam menggunakan obat menurun.

Agar penderita dalam menggunakan  obat selama berpuasa tetap mendapat manfaat terapi yang optimal, maka perlu mengetahui cara yang benar dalam menggunakan obat.

Penderita yang menggunakan obat selama berpuasa hendaknya bertanya kepada dokter yang merawat, atau meminta petunjuk apakah kondisi sakitnya masih memungkinkan dia untuk berpuasa.

Dapat pula hal itu dikonsultasikan kepada apoteker pengelola apotek yang melayani obatnya.

Berikut ini tip yang dapat digunakan penderita penyakit tertentu untuk memilih obat:

Bila dosis obatnya dapat diduakalikan, maka dapat dilakukan dengan menduakalikan dosis (2 tablet/kapsul/sendok) atau dipilih obat dengan kekuatan dua kalinya (forte).

Misalnya: