Find Us On Social Media :

Kisah Cinta Kasih yang Berakhir dengan Mimpi Buruk: Semua Berawal dari Ibu yang Meninggalkannya

By K. Tatik Wardayati, Minggu, 16 September 2018 | 22:00 WIB

Meskipun di pasaran kerja lain ia tidak mendapat tempat yang lebih baik. Ia pergi ke jawatan Kereta Api dan di situ ia malahan mendapat kurang daripada waktu ia masih bekerja di pos. Kemudian perintah untuk masuk milisi datang.

Norbert Richert masuk asrama militer di Diez an der Lahn. Angkatan Darat memberikan sebuah rumah. Eleonore membuat hutang-hutang. Ia membeli barang-barang tanpa berpikir lebih lanjut. Gaji yang diterimanya sebesar 68.000 segera tidak cukup untuk membayar hutang-hutang sebesar 100.000 sebulannya.

Baca Juga : Dengan 63.880 Angka Pembunuhan, Brasil Jadi Negara 'Pembunuh' Terbesar di Dunia

Pada bulan Agustus 1970 datang surat wajib bayar untuk pertama kalinya. Norbert Richert mulai bekerja malam untuk menutupi hutang.

Atas usul atasannya maka sebetulnya Norbert harus mengikuti pendidikan perwira menengah di Markas Besar Nato di Brussel, akan tetapi ia tidak lulus. Sebabnya karena malam hari ia tidak dapat belajar. Eleonore terus ingin diladeni Norbert.

Akhir tahun 1970 mereka berdua jatuh sakit dan mengidap TBC. Ayah Norbert mendengar bahwa anaknya mempunyai hutang besar. Ia menyarankan agar mereka bercerai. Anaknya melawan. Kata ayahnya: "Norbert selalu mengatakan bahwa ia sangat mencintai Eleonore. la tidak tega meninggalkannya."

Karena gaji jalan terus pada waktu mereka berdua berada dalam perawatan di klinik, maka hutang agak berkurang.

Baca Juga : Untuk Menghindari Rasa Bosan, Pria Ini Lakukan Pembunuhan Politik yang Menginspirasi Film 'Taxi Driver'

Beberapa waktu sebelum ia  melakukan pembunuhan, Norbert sudah tidak mempunyai hutang lagi dan dokter mengatakan bahwa ia telah sembuh. Eleonore masih belum sembuh sama sekali. Karena alasan psikologis, dokter membiarkan Norbert tidur bersama isteri. Dua minggu kemudian pembunuhan terjadi.

Di penjara Norbert mencoba untuk mengerti apa yang telah terjadi dengannya. Sebetulnya padanya tidak terjadi apa-apa. Ia telah terkena sesuatu. Apa? Eleonore selalu menginginkan anak. Norbert mengatakan bahwa mereka lekas-lekas kawin, karena Eleonore mengatakan  bahwa ia mengandung. Tapi itu tidak benar. Hal itu baru terbukti sesudah mereka kawin.

Eleonore meminta anak lagi. Akan tetapi mereka masih mempunyai hutang-hutang. Norbert berkata: "Eleonore itu seperti anak yang tidak pernah dewasa. Sayapun belum dewasa. Ia menginginkan sesuatu, sayapun menginginkan sesuatu."

Norbert tidak mau anak. Karena kecewa terjadilah perasaan yang menyebabkan ketidakacuhan. Mereka bersenggama, akan tetapi tidak berperasaan. Mengecewakan bagi suami dan untuk Eleonore kekecewaan itu mempengaruhi badannya.