Find Us On Social Media :

Douglas MacArthur, Jenderal Legendaris AS yang Menyerang Irian dengan Korban 'Hanya' 14.000 Pasukan

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 5 September 2018 | 13:00 WIB

Intisari-Online.com – Ayahnya seorang kapten angkatan darat, ketika ia dilahirkan 84 tahun berselang. Ibunya bersalin disebuah rumah di tengah-tengah perkampungan militer. Memorinya yang paling pertama dari masa kecilnya ialah suara terompet tentara.

Inilah milieu Douglas MacArthur. Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Mei 1964.

Kehidupannya selanjutnya sesuai dengan suasana kemiliteraan itu. Ambillah misalnya keberaniannya. Seperti jenderal Erwin Rommel, iapun suka berada di front, di tengat-tengah serdadunya yang lagi bertarung tanpa mengacuhkan bahaya maut. Yang khawatir dan pusing mengambil tindakan keamanan ialah stafnya.

Pada suatu kali penvira intelijennya, major-general Charles A. Willoughby mengecamnya karena telah mengunjungi garis front terdepan, hingga mudah menjadi sasaran peluru musuh. Jawab MacArthur serba lakonik, “Thanks, Charlie, akan tetapi aku tak dapat memerangi mereka kalau tak melihat mereka.”

Baca juga: Douglas McArthur, Sempat Mengundurkan Diri dari Militer AS tapi Justru Menjadi Penentu Kemenangan Perang

Ia mengalami tak kurang daripada 6 peperangan dengan jumlah pertempuran yang tak terhitung banyaknya (perang dunia pertama dan kedua dan kemudian perang Korea sebagai yang terpenting).

Selama setengah lusin peperangan itu tak ada perwira Amerika lain yang pernah dianugerahi begitu banyak bintang untuk keberanian.

Medal of Honor. Distinguished Service Cross -  tiga kali. Silver Star-tujuh kali. Distringuished Flying Cross. The Purple Heart - tiga kali. Distinguished Service Medal - lima kali.

Enam puluh bintang Iuar negeri, seperti Croix de Guerre yang didapatkannya ketika ia dimedan perang Perancis ( 1918 ) sebagai seorang kolonel memberikan “personal leardership" dalam salah satu serangan melawan Jerman.

Baca juga: Douglas MacArthur, Pahlawan Besar AS saat Perang Dunia II Namun 'Dipecat' saat Perang Korea

Akan tetapi namanya baru terkenal diseluruh dunia ketika ia berhadapan dengan Jepang. Kita di Indonesia terutama mengenal kariernya setelah Sekutu 1943 berofensif kearah Tokyo. Dan kita kurang mengenal artinya sebagai pemimpin peperangan defensif yaitu di Bataan (Filipina) diawal perang Pasifik, dari Januari sampai April 1942.

Sedangkan tentara Nederlandsch-Indie beberapa hari saja sudah bertekuk lutut (Maret 1942), MacArthur sebagai pemimpin tentara gabungan Amerika-Filipino dapat bertahan 3 buIan lamanya di Bataan.

Bertahan terhadap angkatan Jepang yang jauh lebih kuat, didarat, dilaut maupun di udara.