Intisari-Online.com – Tanggal 18 Agustus 1945 hari Sabtu, ketika pegawai-pegawai bagian logistik Angkatan Laut Jepang di Palembang akan mulai bekerja, mereka dikumpulkan.
Mari kita simak pengalaman Amin Sarwoko berikut ini pernah ditulis di Majalah Intisari edisi Agustus 1982.
Mereka agak terkejut, karena opsir-opsir Jepang begitu baik. Pakaian dibagi-bagikan, demikian juga beras, terigu, gula, rokok sampai ke minyak goreng dan minyak tanah.
Gudang sampai hampir kosong. Mereka mengira itu terjadi karena menjelang hari Lebaran.
Baca juga: Pembantaian Nanking: 'Neraka' Sementara Buatan Tentara Jepang di China
Ada juga yang mengatakan karena Indonesia telah merdeka, tetapi perhatian orang hanya pada bagaimana membawa pulang barang-barang pembagian yang cukup banyak itu.
Ketika itu pemancar radio yang dikuasai Angkatan Laut Jepang belum menyiarkan berita tentang menyerahnya Jepang kepada Sekutu, apalagi tentang peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Tetapi Mailan, seorang wartawan kantor berita Dotnei, sore hari tanggal 18 Agustus 1945 itu melapor kepada Nungtjik AR., bahwa dia telah menangkap berita tentang proklamasi.
Nungtjik ketnudian meneruskan laporan tersebut kepada Dr. A.K. Gani, yang pada hari itu baru saja dibebaskan dari tahanan Jepang.
Baca juga: Kisah Warga Negara Belanda yang Menjadi Jugun Ianfu Bagi Tentara Jepang di Indonesia
Dr. A.K. Gani memerintahkan untuk memonitor terus dan melaporkan perkembangan yang terjadi di Jakarta.
Namun Mailan sejak itu menghilang. Ada yang mengatakan ia tertangkap dalam suatu usaha untuk mencari info ke Jakarta.
Kemungkinan ditangkap oleh tentara Jepang di Palembang sangat kecil, karena pada waktu itu Jepang yang sudah menyerah kepada pihak Sekutu, bersikap cukup "bersahabat" dengan pemuda-pemuda pergerakan bangsa, setidak-tidaknya yang ada di Palembang.
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR