Find Us On Social Media :

Sejarah Singkat Ini Jelaskan Bagaimana Peperangan Menentukan Lahirnya Mesin-mesin Perang Terbaru

By Ade Sulaeman, Kamis, 25 Mei 2017 | 11:00 WIB

Mesin perang heli Mi-35

Intisari-Online.com - Perang Dunia I (PD I) diwarnai oleh pertempuran-pertempuran moderen yang berlangsung di tiga matra.

Taktik dan strategi pertempuran dari hari ke hari terus berkembang sesuai dengan medan dan tantangan yang dihadapi.

(Baca juga: Mampu Imbangi F-86 Sabre saat Perang Korea, MiG-15 ‘Dibelotkan’ agar Dapat Diteliti oleh Militer AS)

Pada awalnya, pemicu PD I yang kemudian melibatkan negara-negara di Eropa, Asia, dan Amerika dimulai oleh konflik di Laut Utara dan Atlantik antara Jerman dan Inggris.

Tapi karena kapal-kapal internasional juga mengarungi perairan yang menjadi konflik itu, mereka turut menjadi korban.

Tragedi kapal penumpang Inggris, Lusitania yang ditenggelamkan kapal selam U-20 Jerman akhirnya menyeret AS ke medan tempur PD I karena ratusan korban Lusitania adalah warga AS.

Sementara itu, ketika AS mulai mengirimkan ratusan ribu tentaranya ke Eropa, khususnya Perancis, perang darat antara pasukan Jerman-AustroHongaria melawan Perancis-Inggris dan sekutunya, serta Jerman melawan Rusia lalu menyeret terlibatnya Jepang dan China, telah berkecamuk dengan sengitnya.

(Baca juga: Operation Eagle Claw: Operasi Spektakuler Militer AS yang Memalukan karena Gagal Bukan karena Perang)

Pasukan Jerman yang mengawali perangnya dengan modal strategi dan persenjataan cukup mutakhir untuk masa itu mendapat kemajuan pesat, sehingga hampir seluruh wilayah Eropa Barat dan Perancis berhasil dikuasai.

Inggris dan Perancis berusaha sekuat tenaga menghadang serbuan pasukan Jerman-AustroHongaria di berbagai medan seperti Somme, Verdun, Ypres, Lemberg, Marne, dan lainnya.

Serbuan berupa gelombang manusia dilancarkan oleh kedua belah pihak sehingga korban yang jatuh pun mencapai jutaan jiwa.

Pertempuran hebat dengan mengandalkan gelombang manusia sempat mengalami stagnan ketika sistem perang parit diterapkan.