Find Us On Social Media :

Yang Selamat dari Tragedi Trisakti: Kubur yang Sudah Digali Ditutup Lagi

By Ade Sulaeman, Jumat, 12 Mei 2017 | 14:00 WIB

Mun'im Idries Saksi Korban Trisakti

Kini upaya tim dokter tertuju pada pemulihan ginjal Sofian. Pasalnya, ginjal mahasiswa geologi ini sempat tak berfungsi.

"Sekarang jumlah urinenya terus meningkat. Kalau hari-hari sebelumnya cuma beberapa tetes, hari Jumat mulai meningkat drastis 800 cc bahkan hari berikutnya 1375 cc, sudah mendekati urine orang sehat, 1500 cc sehari," papar Idris yang sehari-hari bekerja sebagai petugas kamtib di kantor Wali Kota.

Dengan demikian, lanjut ayah 4 anak ini, "Kemungkinan Sofian tak perlu menjalani cuci darah seumur hidup, atau cangkok ginjal, seperti yang kami khawatirkan. Yah, mudah-mudahan saja dia bisa diwisuda Oktober nanti sesuai rencana."

Masih penuturan Idris, sedianya ia sudah berancang-ancang membawa Sofian ke RSUPN Cipto Mangunkusumo untuk menjalani transplantasi atau cangkok ginjal.

"Malah, sudah ada tiga orang yang bersedia mendonorkan ginjalnya pada Sofian jika dokter menilainya cocok. Syukurlah itu tak terjadi," kata Idris sembari menarik napas lega.

Idris juga berterima kasih pada Direktur RS Sumber Waras yang telah membebaskan semua biaya perawatan Sofian di RS tersebut.

"Kalau tidak, dari mana saya dapat uang buat membayar semua ini," ujar Idris yang juga terharu melihat solidaritas teman-teman Sofian.

"Mereka sampai bikin jadwal piket untuk menjaga Sofian. Semua itu membuat kami merasa lebih tenang dan kuat karena tak sendirian menghadapi cobaan ini."

Sempat Pesan Liang Lahat

Masa-masa penantian keluarga Sofian makin terasa berat ketika sempat terjadi peristiwa yang mengecewakan sekaligus membingungkan.

Entah kenapa, saat Sofian masih kritis, datang seseorang mengabarkan berita mengejutkan.

"Kalau tak salah Rabu 27 Mei lalu, ada wanita yang mengaku dari RS Sumber Waras. Dia menelepon saya di rumah. Dia mengabarkan Sofian sudah meninggal dan kami diminta segera menyiapkan keperluan pemakaman."