Penulis
Intisari-Online.com - Rabu (19/4/2017), hujan deras disertai angin kencang dan petir terjadi di Bandung.
Bahkan prakirawan BMKG Bandung, Neneng Sugianto menerima laporan terjadi hujan es di Lapangan Gasibu, Sabuga, Dago, dan Cihampelas seperti dilansir kompas.com.
Ukuran es jatuh bervariasi. Mulai dari butiran sampai sebesar kelereng.
Sebenarnya, hujan es merupakan salah satu dari 7 peristiwa cuaca yang spektakuler.
Peristiwa cuaca ini dikarenakan atmosfer Bumi digerakkan oleh pemanasan dari Matahari namun pola energi panas yang diterima tidak merata.
Nah, berikut 7 peristiwa cuaca yang spektakuler dan penyebabnya seperti dilansir iflscience.com.
1. Aliran Jet adalah fenomena yang disebabkan hembusan angin berkekuatan 100 km/ jam dan baru bisa terjadi dalam kondisi cuaca ekstrim.
Fenomena ini pernah terlihat di atas Hebrida Luar pada bulan Desember 1967.
Aliran jet yang paling mempengaruhi cuaca Bumi adalah aliran jet polar utara. Kehadirannya bisa membuat cuaca di seluruh dunia bermasalah dan menyebabkan serangkaian banjir dan badai.
2. Siklon tropis atau lebih dikenal angin topan Amerika dan topan di Timur adalah peristiwa cuaca yang sangat merusak garis lintang.
Siklon tropis terbentuk di atas lautan yang sangat hangat dan biasanya terjadi pada akhir musim panas dan musim gugur di setiap belahan Bumi.
Kecepatan anginnya mencapai lebih dari 200 km per jam. Hal ini bisa membuat banjir, tingginya permukaan laut, dan curah hujan yang kuat.
3. Tornado atau bisa dibilang sebagai angin puting beliung yang dahsyat. Terbentuk di bawah aman cumulonimbus (awan vertikal yang sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam badai, petir, dan cuaca dingin).
Kecepatan angin mencapai 500 km per jam dan mengakibatkan kerusakan parah di sepanjang jalur yang dilewatinya.
Tornado pernah terjadi di beberapa kota. Seperti di Lembah Sungai Mississippi yang menewaskan 695 orang tahun 1925 atau tordano pada April 1989 di Bangladesh yang membuat 1.300 orang meninggal dunia.
4. Badai debu sering terjadi di beberapa negara di dunia. Fenomena ini mengangkut pasir dan butiran mineral halus dari satu benua ke benua lainnya.
Badai debu bisa mencapai ketinggian lebih dari 1 km dan menutupi ribuan kilometer selama berjam-jam.
Di Bumi, badai debu sering terjadi di Afrika Utara dan bagian kering di Amerika dan Asia. Sementara di Mars, badai debu sering terjadi dan dapat menutupi planet ini.
5. Debu iblis adalah angina pusar yang kuat dan relative lama terjadi. Gerakannya vertical ke atas. Lebarnya bisa mencapai lebih dari 10 meter dan tinggi melebihi 1.000 meter.
Walau tidak berbahaya, debu iblis didorong oleh energi panas. Fenomena ini sering terjadi di gurun pasir.
6. Petir adalah fenomena cuaca paling umum terjadi di Bumi. Setiap badai, ada sekitar 2.000 petir aktif yang terjadi di daerah konveksi vertical yang kuat.
Pusat di saluran petir bisa mencapai 30.000 derajat Celcius, 5 kali daripada suhu permukaan Matahari.
Sementara suara petir berasal dari perluasan cepat udara yang dipanaskan.
7. Hujan es berkaitan dengan badai petir dan juga cuaca hangat. Ini adalah fenomena konvektif.
Ukuran es pada hujan es bervariasi. Ukuran paling besar bisa berdiameter 20 cm dan beratnya 1 kg.
Hujan es bisa sangat mematikan. Tercatat hujan es membunuh lebih dari 230 orang dan 1.600 ternak di Uttar Pradesh, India Utara pada April 1888.