Find Us On Social Media :

Temui Yan Xishan, 'Panglima Perang' yang Memproduksi Pabrikan Senjata China

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 15 Agustus 2018 | 18:30 WIB

Tetapi pemberontakan gagal dan pada 1930, Yan pergi ke pengasingan di Dalian, bagian dari Cina yang berada di bawah kendali tentara Jepang Kwantung.

Melalui itu semua, gudang senjata Taiyuan tetap aktif.

Pada tahun 1930, ia pun memiliki sebanyak 15.000 karyawan.

Sekitar waktu itu, tentara Shanxi mulai menyebarkan salinan senjata Arisaka Type 38 buatan Jepang, yang dikenal secara lokal sebagai Senapan Infantri 6-7 Shanxi.

Laporan intelijen AS pada 1930 memperkirakan Taiyuan telah menghasilkan 100.000 senapan berkualitas tinggi.

Pada waktu komunis mulai berkuasa, Yan melarikan diri ke Taiwan dan lebih menggeluti dunia kepenulisan dan pemikiran.

Pandangan terakhir filsafatnya dianggap "anti-komunis dan anti-kapitalis Konfusius utopianisme." Dia meninggal pada tahun 1960.

Sementara pabrik tetap hidup dan diambil oleh pemerintah komunis.

Baca Juga: Tragedi Jonestown, Saat 912 Orang Memilih Lakukan Bunuh Diri Massal