Find Us On Social Media :

Kisah Ini Mengajarkan Kita Bagaimana Zona Nyaman Bisa 'Membunuh' Keajaiban yang Kita Miliki

By K. Tatik Wardayati, Senin, 10 April 2017 | 20:45 WIB

Jangan terjebak dalam zona nyaman yang melenakan

Padahal sejatinya, jika menilik masa-masa kecil dahulu, saat kita mulai belajar berjalan, kita semua tidak pernah mengenal rasa takut. Ketika jatuh, meski menangis, tapi segera bangkit dan belajar lagi hingga kita mampu berlari.

Sayang, seiring dengan tumbuh kembangnya manusia, kadang ada banyak pengaruh lingkungan yang membuat kita takut, jengah, atau cemas saat menghadapi tantangan.

Begitu juga saat "jatuh", kita pun merasa sangat sulit bangkit dan berjalan lagi. Mental yang ditutup, ketakutan di dalam pikiran sendiri, bahwa "aku tidak bisa", "aku tidak mampu", dan seterusnyalah yang sering menjadikan kita sungguh-sungguh menjadi tidak mampu dan akhirnya menerimanya sebagai "nasib yang sudah ditentukan dari sononya".

Begitu juga saat kita sudah merasa nyaman dengan posisi atau kedudukan kita. Jika kita hanya puas dengan "menikmati" masa itu, tanpa mau belajar dan berusaha mengembangkan diri, maka jangan salahkan jika keberhasilan kita berbatas sampai di situ saja.

Tentu, kita tidak ingin menjadi belalang yang tidak bisa lagi melompat tinggi. Sebab, kita sebagai manusia sebenarnya diciptakan dengan berbagai kelebihan dibanding makhluk lainnya.

Keistimewaan kita itulah yang perlu kita pelihara, gali, dan kembangkan. Bagaimana caranya? Berani terus mencoba mendobrak segala perintang yang menghalang. Jangan terjebak dalam zona nyaman yang melenakan.

Mari, kita terus menggali potensi. Mengembangkan semangat juang untuk menang. Maka, kita akan terus bisa melompat tinggi menggapai segala cita-cita.