Penulis
Intisari-Online.com -Dalam setiap upacara untuk memperingati hari jadi TNI, para atase militer dari negara-negara sahabat yang ada di semua kedutaan-kedutaan besar Indonesia selalu diundang.
(Baca juga: Rayakan HUT TNI dengan Berkunjung ke Museum Brawijaya? Simak Dulu 'Aturan-aturan' Berikut Ini)
Undangankehormatan sebagai negara sahabat itu selain untuk meningkatkan silaturahmi secara diplomatik juga untuk memamerkan kekuatan tempur kepada para negara sahabat itu.
Semua kekuatan tempur TNI, khususnya kekuatan udara (air power) TNI AU yang ditampilkan pada peringatan hari jadi TNI AU Ke-71 hari ini (Minggu 9/4), mencerminkan air power yang sesungguhnya.
Sedikitnya TNI AU menurunkan 130 pesawat berbagai jenis dan ribuan personel militer terlatih bersenjata lengkap.
(Baca juga: Hari Jadi TNI AU Ke-71 Persembahan Bagi Para Pendahulu yang Telah Gugur)
Tidak hanya pamer secara fisik semua pesawat tempur juga menunjukkan ketrampilan bertempur di udara seperti dog dight, manuver menghindari rudal dengan menembakkanflare, serbuan antiteror dari udara menggunakan helikopter dan ranpur darat oleh pasukan khusus TNI AU Bravo 90, dan lainnya.
Semua atraksi kemampuan tempur baik yang dilaksanakan di udara dan darat dilakukan secara maksimal di depan para pejabat TNI/negara sertapara atase militer.
Semua atase militer yang hadir dan umumnya berpangkat Kolonel merupakan personel militer yang sudah memiliki wawasan luas dan sekaligus ‘’mata-mata’’ bagi negaranya.
(Baca juga:Coffee Morning, Saat Para Pilot Pesawat Tempur TNI AU Menikmati Gorengan Sebelum Latihan)
Maklum pada prinsipnya semua kedutaan besar di suatu negara adalah ‘’mata-mata’’ bagi negara bersangkutan.
Hasil dari pengamatan atase militer yang ada di lapangan dan melihat langsung kemampuan tempur yang ditunjukkan melalui atraksi, selanjutkan akan dirapatkan di kedutaan besar masing-masing.
Materi rapat adalah memberikan penilain tentang kekuatan dan kemampuan tempur dari berbagai persenjataan yang baru saja ditunjukkan.
Tapi yang paling serius dibahas oleh para atase militer di kedutaan besar masing-masing adalah kekuatan udara yang baru saja disaksikan.
Pasalnya kekuatan udara suatu negara sangat menentukan kemenangan peperangan seandainya negara bersangkutan terlibat konflikn dengan negara lain.
Sejarah panjang perang telah membuktikan bahwa berbagai pertempuran yang terjadi selalu dimenangkan oleh negara yang memiliki air power lebih unggul.
Untuk menghitung air power suatu negara, para atase militer sudah punya rumus. Semua pesawat tempur yang diturunkan dalam acara parade atau atraksi udara adalah sepertiganya dari kekuatan yang sesungguhnya.
Jadi jika TNI AU menurunkan sebanyak 130 pesawat untuk memeriahkan hari jadinya yang Ke-71, masih ada 130 pesawat lain yang standby, dan 130 lainnya berstatus cadangan.
Lalu apakah jumlah semua pesawat tempur TNI AU menjadi sekitar 390? Jika ditanyakan kepada para pejabat TNI AU pasti tak ada yang mau mengaku atau berkomentar karena merupakan rahasia militer.
Maklum dari makna ‘’rahasia militer’’ itulah kekuatan tempur suatu negara sulit diketahui secara persis. Bahkan oleh para pejabat militer itu sendiri.