Find Us On Social Media :

Tersiksa di Penjara Tanpa Makanan, Namun Berkat Sajak la Akhirnya Dibebaskan

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 10 Agustus 2018 | 22:00 WIB

Namun ia juga mengungkapkan keyakinannya akan tibanya masa depan yang cerah, "Suatu hari nanti, di kursi roda saya akan tumbuh sayap dan saya akan terbang melintasi kebun-kebun yang penuh anak-anak dan bunga-bunga viola."

Ketika petugas pengawasnya merampas chrom air raksa yang digunakan sebagai tinta penulis syairnya, maka ia pun menulis syair dengan tetesan darahnya.

Baca juga: Inilah 5 Kegagalan Amerika Membunuh Fidel Castro

"Semua milik saya telah mereka rampas, hampir semuanya. Yang tinggal pada diri saya hanya senyum dan kebanggaan, bahwa saya merasa bebas," kata Valladares.

Menurut Valladares, kekuatannya berasal dari kepercayaannya kepada Tuhan yang tak kunjung padam dan cinta istrinya. "Ia telah menanti saya selama 21 tahun, lebih lama daripada penantian Penelope terhadap Odysseus,” cerita Valladares.

Selama ia ditahan di Pulau Pinus, ia bertemu untuk pertama kalinya dengan Marta yang waktu itu baru berusia empat belas tahun. Gadis itu mengunjungi ayahnya yang juga ditahan. "Namun sejak saat itu, saya tahu bahwa kelak saya akan menikah dengannya," kisahnya.

Hanya dua belas kali mereka berbicara dengan dipisahkan terali besi selama sembilan tahun, sebelumnya mereka menikah di depan catatan sipil di penjara pada tahun 1969.

Baca juga: Mantan Presiden Kuba Fidel Castro Meninggal Dunia pada Usia 90 Tahun

Setelah upacara pernikahan yang cuma memakan waktu 15 menit, yang berwajib melarang pertemuan-pertemuan mereka selanjutnya. Tiga tahun kemudian, pemerintah Kuba mengizinkan istri yang masih muda itu beremigrasi ke Miami, Amerika Serikat.

Di situ, Marta menyebarkan syair yang ditulis Armando pada kertas rokok dan surat kabar Partai Granma yang sudah kumal.

Armando berhasil menyelundupkan syair itu ke luar penjara. Istrinya menerbitkannya dengan judul: "Di atas kursi rodaku".

Tanpa kenal lelah, Marta memobilisir Amnesti Internasional, organisasi bantuan untuk para tahanan, politik, para politikus dan penulis untuk membebaskan suaminya.