Find Us On Social Media :

72 Hari Terjebak di Pegunungan Es, Korban Pesawat Jatuh Ini Terpaksa Jadi Kanibal Demi Bertahan Hidup

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 7 Agustus 2018 | 14:00 WIB

Kedua pihak berwenang Uruguay dan Chili pun sebenarnya telah membatalkan pencarian pesawat pada hari ke-11 karena berpikir tak akan ada manusia yang mampu bertahan hidup selama itu di Andes anpa makanan atau tempat berlindung.

Lelah Menunggu

Sekitar 60 hari setelah kecelakaan, Roberto Canessa mendekati Nando Parrado dan hanya berkata: “Sudah waktunya untuk pergi.”

Bersama korban selamat lainnya, mereka mulai menempuh perjalan sulit menuruni gunung dalam upaya putus asa untuk mengharap datangnya bantuan.

Baca Juga: Si Ibu Mencium Bau Gosong, Tak Tahunya Bayinya yang Terpanggang dalam Mobil

Selama 10 hari perjalanan yang menyedihkan, Parrado menyatakan kepada Canessa:

"Kita mungkin berjalan menuju kematian, tapi saya lebih suka menjemput kematian daripada menunggunya."

Pada tanggal 20 Desember, ketika mereka berjalan di sepanjang sungai, Canessa tiba-tiba berteriak “Saya melihat manusia!”

Mereka memberi isyarat dan bantuan pun datang keesokan harinya.

Baca Juga: Andai Bom Nuklir Dijatuhkan di Monas, Jakarta Akan Menjadi Seperti Ini

Pada 22 Desember, helikopter pertama mencapai lokasi kecelakaan. Dari 45 orang di pesawat, hanya 16 yang selamat.

Penyelamatan luar biasa menjadi berita utama di seluruh dunia, meskipun kisah bertahan hidup itu dibayangi oleh laporan-laporan kanibalisme.

Meskipun masyarakat pada awalnya bereaksi ngeri, para korban memberikan konferensi pers yang sangat jujur ​​yang menjelaskan keputusasaan dan perjanjian mereka satu sama lain.

Setelah itu kemarahan dan kengerian publik pun mereda.

Roberto Canessa menjelaskan: "Anda tidak bisa merasa bersalah atas tindakan yang tidak Anda pilih."

Baca Juga: Wanita Pemimpin Sekte ini Ditangkap Setelah Paksa 400 Jamaahnya Lakukan Ritual Berlumuran Darah