Find Us On Social Media :

Saat Bung Karno Terseret Mobil dan Tangannya Terjepit Pintu Mobil

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 1 Agustus 2018 | 16:30 WIB

Bung Karno tidak pernah lupa membawa tongkat kebesaran. Salah satu tongkat komandonya merupakan hadiah dari Presiden Filipina Quirino.

Tongkat itu yang sering dia bawa ke mana-mana dalam acara resmi di Jakarta maupun ke luar kota, ke daerah-daerah, bahkan ke luar negeri.

Belakangan orang bilang, tongkat BK mempunyai kekuatan gaib. Ketika berita burung itu sampai ke telinganya, ia berkata, "Lo, ini 'kan cuma dibuat dari kayu biasa, dan juga dibuat oleh manusia biasa yang doyan nasi juga."

Di mejanya selalu terdapat tumpukan koran atau buku bacaan kalau sedang duduk sendirian. Pagi-pagi surat-surat kabar itu harus sudah ada di mejanya. Para anggota DKP memeriksa, jumlah surat kabar  jangan sampai kurang.

Pagi maupun sore hari, ia selalu membaca surat kabar. Bahkan ke kamar kecil pun selalu membaca surat kabar atau majalah.

Baca juga: Surat Bung Karno dari Penjara Sukamiskin: Saat Bung Karno Merasa Dirinya Jadi Penyembah Larangan dan Suruhan

Bung Karno juga mempunyai kebiasaan khas. Kalau ia duduk di suatu tempat, tidak boleh ada angin dari belakang, tidak boleh ada kipas angin yang dihidupkan di sekitarnya.

Ia juga tidak suka tidur di tempat tidur empuk mentul-mentul. Ia terbiasa tidur di tempat tidur beralas papan dan kasur kapuk.

Pernah suatu hari Bung Kamo berkata kepada Mangil, "Mangil, kamu itu selalu dekat Bapak. Ibaratnya kamu harus selalu memegang baju Bapak sebelah belakang. Maka dari itu, kamu supaya selalu membawa  sakarin dan korek api. Sungguh pun yang minta api itu bukan saya, tetapi orang lain. Kamu memberikan api kepada orang yang akan merokok, kamu dapat pahala."

Mangilpun selalu membawa korek api, sekalipun ia tidak merokok.

Baca juga: Maksud Hati Ingin Curhat eh Fatmawati Malah Ditembak Bung Karno dengan Pernyataan Cinta

Bung Karno menyukai rokok merek States Express 555. Pernah dalam suatu perjalanan, sehabis makan BK minta rokok "555", tetapi tidak ada yang punya. Ia berkata kepada rombongannya, "Bapak ini merokok sehari hanya dua batang. Tiap-tiap habis makan satu batang. Kok rokok saya satu kaleng yang isinya 50 batang bisa habis satu hari, itu bagaimana?"