Find Us On Social Media :

Jangan Mentang-mentang Masih Muda, Kita Lupa Menjaga Kesehatan Jantung

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 1 Maret 2017 | 10:00 WIB

Meningkatnya risiko jantung pada wanita selama menopause.

•       Mengalami kegemukan

•       Tekanan darah di atas normal seusianya

•       Memiliki diabetes

•       Merokok dan terpapar asap rokok

Penanganan kolesterol pada anak sangat diperlukan untuk mencegah penyakit jantung sejak dini. Oleh karena itu, jika anak sudah memiliki faktor risiko, disarankan untuk memeriksakan kadar kolesterol darah pada usia anak-anak (di bawah 10 tahun) serta awal dan akhir usia remaja. Kadar kolesterol total (TC) yang aman pada anak sekitar kurang dari 170mg/dL.

Jika kadar TC sekitar 170-199mg/dL diperlukan pemeriksaan berulang, sedangkan jika kadar TC >200mg/dL diperlukan pemeriksaan lanjut dan konsumsi obat.

Meskipun demikian, utamakan perbaikan pola makan dan pola aktivitas jika anak Anda berisiko mengalami hiperkolesterolemia. Hal ini dilakukan dengan pengurangan asupan lemak, karbohidrat dan gula dari asupan harian. Sebagai gantinya, tingkatkan asupan protein, serat, vitamin dan mineral terutama dari sayur dan buah. 

3. Arterosklerosis

Arterosklerosis dapat terjadi jika kadar kolesterol darah tidak terkendali hingga menimbulkan plak pada pembuluh darah. Perkembangan arterosklerosis cenderung lama namun dapat dimulai pada masa anak-anak.

Faktor risiko arterosklerosis pada anak pada umumnya sama dengan faktor risiko hiperkolesterolemia pada  anak. Namun setiap faktor risiko seperti obesitas, hipertensi dan gaya hidup tidak sehat akan mempercepat kerusakan pembuluh darah.

Arterosklerosis saat usia anak-anak adalah pemicu utama penyakit jantung dan stroke pada individu dewasa yang berusia 20-30 tahun.

Penanganan arterosklerosis dan kadar kolesterol abnormal pada anak dilakukan secara bertahap seperti berikut:

1.  Perubahan pola makan dan aktivitas dengan menekan konsumsi harian lemak, karbohidrat dan gula berlebih serta lebih banyak mengonsumsi protein ikan, sayur dan buah. Anak juga dianjurkan aktif 30-60 menit/hari dalam 4-6 hari/minggu. Upaya perbaikan sebaiknya dilakukan secara perlahan dan konsisten karena harus dapat dilakukan dalam jangka waktu yang lama.

2. Suplementasi dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi serat dan omega-3 yang bermanfaat dalam mengendalikan kadar kolesterol LDL. Anak juga tetap dinjurkan memperoleh serat dari sayur dan buah serta omega-3 dari ikan berminyak.

3. Pada umumnya dokter akan memberikan obat dengan jenis Statin namun upaya pengobatan tidak bertujuan untuk mengatasi arterosklerosis melainkan hanya untuk mengendalikan faktor risiko. Pemberian obat adalah langkah terakhir jika perbaikan gaya hidup dan suplementasi setelah 6-12 bulan tidak membantu menurunkan kadar kolesterol total atau kadar trigliserida yang terlalu tinggi.

Selagi masih muda, yuk bersama-sama kita jaga jantung kita supaya tetap sehat.