Find Us On Social Media :

Ketika Kapal Perang AS Merontokkan Pesawat Komersil Iran yang Berisi 290 Orang Akibat Kesalahan Radar dan Kecerobohan Awak Kapal

By Agustinus Winardi, Minggu, 8 Juli 2018 | 06:00 WIB

Baca juga: Ketika Para Pilot AU Irak Harus Bertaruh Nyawa di Udara Melawan Keroyokan Pilot Sekutu Pada Perang Teluk I

Demi menjaga keamanan Selat Hormuz, kapal–kapal perang Amerika melakukan patroli secara rutin.

Tetapi secara strategi militer karena hubungan AS-Iran saat itu sedang tegang terkait Revolusi Islam Iran dan perang Irak-Iran,  maka Iran secara politik dan militer dianggap musuh utama oleh AS, bahkan hingga saat ini.

Kapal–kapal perang AS yang berpatroli di Selat Hormuz selalu mengidentifikasi melalui radar bahwa setiap pesawat terbang yang sedang melintas di atas Selat Hormuz, meski  merupakan ruang udara internasional sebagai ancaman.

Pada 3 Juli 1988, sebuah pesawat komersil Iran jenis Airbus -300 (Iran Flight 655) yang sedang terbang dari Dubai menuju Iran dan sedang melintas di atas Selat Hormuz, terdeteksi oleh radar kapal perang AS USS Vincennes.

Pesawat komersil Iran yang sebenarnya sedang terbang di jalur komersil itu langsung  diidentifikasi oleh kapall perang AS sebagai pesawat yang berpotensi mengancam keamanan.

Baca juga: Punya Iklim Mirip Timur Tengah, Negara Ini Jadi Salah Satu Pengekspor Kurma Terbesar di Dunia, Tak Disangka!

Apalagi radar kapal perang ternyata mengidentifikasi pesawat komersil Iran itu sebagai pesawat tempur F-14 Tomcat milik Iran yang sedang menuju ke arah kapal perang.

Iran memang memiliki puluhan jet tempur F-14 karena ketika AS dan Iran masih memiliki hubungan baik di era monarki Iran, AS pernah memberikan sdejumlah jet tempur F-14.

Akibat pecah revolusi, F-14 yang merupakan jet tempur paling canggih di tahun itu kemudian diambil alih oleh pemerintahan Revolusi Islam Iran.

Karena pesawat komersil Iran diidentifikasi sebagai Jet tempur F-14 yang akan menyerang kapal perang AS, maka sebagai pencegahan USS Vincennes telah memberikan peringatan melalui komunikasi radio hingga berkali-kali tetapi tidak ada tanggapan sama sekali.

Akhirnya demi menghindari serangan udara dua rudal segera dilepaskan untuk menghantam pesawat komersil Iran yang dikira jet temput itu.