Find Us On Social Media :

Mengenal Lebih Dalam Gangguan Bipolar yang Diidap Carrie Fisher

By Ade Sulaeman, Rabu, 28 Desember 2016 | 11:23 WIB

Carrie Fisher

Intisari-Online.com - Salah satu hal yang dikenang dari Carrie Fisher, pemeran Princess Leia di film Star Wars yang meninggal dunia di usia 60 tahun (27/12/2016) adalah beragam gangguan kesehatan mental yang dialaminya. Salah satunya adalah gangguan bipolar.

Bipolar atau mania depresif (manic depressive) kategori berat adalah jenis gangguan kejiwaan yang penderitanya mengalami dua fase gangguan, yaitu mania dan depresif. Berbeda dengan unipolar yang mengalami satu fase gangguan, depresif saja.

(Menghadapi Gangguan Bipolar ala Penyanyi Demi Lovato)

Depresi mental merupakan kondisi kejiwaan yang tertekan, hingga seseorang akan merasa sedih, putus asa, dan menarik diri dari pergaulan. Sedangkan mania bisa dibilang kebalikannya, mengalami emosi kegembiraan akibat adanya gangguan.

Pada penderita bipolar, fase mania dan depresif tidak datang bersamaan. Biasanya, penderita akan mengalami depresi dalam kadar rendah cukup lama. Setelah sempat mengalami jeda, tingkat depresi akan meningkat, lalu lambat laun mulai muncul mania dalam kadar yang terus meningkat.

Ketika dua fase ini muncul bergantian, jadilah bipolar. Penderita depresi mental biasa yang berlangsung lama, tapi kemudian mengalami fase mania, juga dapat diindikasikan mengidap bipolar.

Ada kasus bipolar tertentu, di mana dua fase gangguan itu tidak begitu kelihatan. Penderita bersikap wajar, tampak normal, dan masih bisa bekerja dengan baik. "Kalau dia seorang dokter, tetap bisa berpraktik dengan baik. Kalau dia politisi, tetap bisa bekerja secara normal,”  ungkap dr. Yul Iskandar, psikiater yang bekerja di Dharma Graha Hospital, Jakarta.

Fase Mania dan Fase Depresif

Ada gejala yang bisa kita lihat apakah seseorang mengidap bipolar atau tidak, diantaranya ada dua  fase yaitu fase mania dan fase depresif. Fase ini akan secara bergantian terlihat pada seseorang yang mengalami bipolar.

(Gangguan Bipolar dapat Berkurang Lewat Kacamata Berlensa Kuning?)

Pada fase mania, seseorang akan terlihat  mengalami suasana hati gembira yang berlebihan, aktivitas meningkat (ekspansif). Seseorang menjadi mudah tersinggung (iritabel), lalu bertingkah secara berlebihan atau hiperaktif, berbicara dengan sangat cepat, luapan ide yang meloncat-loncat, kebutuhan tidur yang berkurang, rasa percaya diri atau harga diri berlebihan.

Perhatiannya juga tidak fokus dan mudah teralihkan, memiliki pertimbangan yang buruk akan suatu hal, munculnya sikap berlebihan seperti ketika berbelanja.