Empat Episode Mood yang Biasa Terjadi pada Penderita Bipolar

Ade Sulaeman

Editor

Empat Episode Mood yang Biasa Terjadi pada Penderita Bipolar
Empat Episode Mood yang Biasa Terjadi pada Penderita Bipolar

Intisari-Online.com - Bipolar merupakan gangguan jiwa yang ditandai dengan adanya perubahan suasana hati atau mood. Gangguan bipolar muncul dalam periode tertentu dan sering kali tidak disadari penderitanya.

"Bipolar itu gangguan mood swing (perubahan mood). Dibilang "Bi", itu maksudnya dua kutub, yaitu mood manik dan depresi," ujar dokter spesialis kedokteran jiwa dari RSPP, Endah Ronawulan dalam seminar Bipolar Mind, Stop, Think, and Understand di Jakarta, Rabu (30/3/2016).

Endah menjelaskan, pada episode manik, terjadi peningkatan berlebihan terhadap mood misalnya, terlalu bersemangat dalam beraktivitas, kebutuhan tidur sedikit, emosi tinggi, tiba-tiba memiliki banyak ide, terlalu banyak bicara, sangat energik, gairah seks tinggi, hingga kebutuhan kenyamanan hidup tinggi, seperti menjadi boros.

Sedangkan episode depresi, yaitu hilang minat, tidak semangat, psikomotor lemah, gangguan makan (terlalu banyak makan atau sedikit), gangguan tidur, pesimis, hilang minat, semangat, psikomotor lemah, gangguan makan (terlalu banyak ataupun terlalu sedikit), tidur, pesimis akan masa depan, hingga keinginan bunuh diri.

Ada empat episode mood, yaitu manik, hipomanik, depresi, dan campuran. Hipomanik tak jauh berbeda dengan manik, tetapi lebih ringan. Episode manik biasanya terjadi selama 7 hari, sedangkan manik selama sekitar 4 hari.

Suasana hati berlebihan itu, bisa berubah menjadi depresi pada episode berikutnya. Depresi bisa terjadi terus-menerus selama dua minggu.

Gangguan bipolar kebanyakan terjadi pada remaja atau usia di bawah 20 tahun. Penyebabnya multifaktor, yaitu genetik, pola asuh, dan lingkungan. Saat depresi, neurotransmitter serotonin maupun dopamin di otak rendah. Sedangkan saat episode manik, serotonin dan dopamin meningkat.

Bipolar bisa diobati dengan konsumsi obat secara teratur. Pengobatan dilakukan untuk menstabilkan neurotransmitter, sehingga tidak muncul gangguan bipolar.

(Dian Maharani/kompas.com)