Find Us On Social Media :

Ketika 70 Pasukan Pertahanan Pangkalan di Yogya Dibantai Oleh Pasukan Belanda yang Telah Menipunya

By Agustinus Winardi, Kamis, 28 Juni 2018 | 10:00 WIB

Baca juga: Berani Cetuskan Serangan Umum 1 Maret, Sultan HB IX Tunjukkan Dirinya Bukan Sekadar Seorang Raja

Tapi ketika pesawat-pesawat Belanda  mulai menembak dan menjatuhkan bom para pasukan PPP  baru sadar jika mereka sedang diserang.

Karena pasukan PPP dalam kondisi tidak siap dan ketersediaan senapan mesin penangkis serangan udara juga terbatas akhirnya pangkalan udara Maguwo berhasil dikuasai Belanda.

Pasukan komando Belanda pun menyusul diterjunkan menggunakan pesawat-pesawat C-47  Dakota dalam jumlah besar dan langsung melakukan operasi pembersihan di lanud Maguwo dan sekitarnya.

Dalam operasi pembersihan itu sekitar 70 personel pasukan PPP berhasil ditawan Belanda tapi mereka ternyata tidak diperlakukan sebagai tawanan perang.

Semula para pasukan PPP bersedia menyerah karena akan diperlakukan baik-baik sesuai Konvesi Jeneva karena pasukan PPP merupakan tentara resmi RI.

Tapi Belanda ternyata menipu. Semua pasukan PPP malah dibariskan di suatu tempat di pinggir sungai

 Di  daerah Blimbingsari Yogyakarta lalu ditembak mati oleh sejumlah tentara Belanda dengan brutalnya.

Tapi pengorbanan jiwa raga ke 70 personel PPP itu tidak sia-sia karena pasukan gerilya RI di bawah pimpinan Pangsar Soedirman akhirnya berhasil mengalahkan pasukan Belanda melalui Serangan Umum 1 Maret 1949.

Pada 29 Juni 1949, atas keputusan PBB yang  bersedia mengakui kedaulatan Pemerintah RI, pasukan Belanda pun mulai ditarik dari Indonesia.

(Sumber : Ditembaki Pesawat Tempur Belanda Marsma TNI (Purn) Sudjendro. Majalah Commando No.4 Tahun 2011)

Baca juga: Bukan Danau Toba, Inilah Danau Terdalam di Indonesia, Ada Gua Tengkorak di Dalamnya