Find Us On Social Media :

Cukup Lihat Warna Kulit, Kita Bisa Tahu Cukup atau Tidaknya Asupan Buah dan Sayuran Seseorang

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 27 Juni 2018 | 11:15 WIB

Intisari-Online.com- Cara sederhana yang digunakan dokter untuk mendiagnosis orang Kaukasia kekurangan sayur dan buah adalah melihat warna kulitnya.

Dalam laporan yang terbit di Journal of Nutrition & Intermediary Metabolism, Rabu (20/6/2018), pigmen karotenoid yang ada dalam buah dan sayur dapat membuat warna kulit menjadi terang, sementara yang kekurangan buah dan sayur warna kulitnya gelap.

"Kami menemukan hubungan ini melalui proses yang disebut reflectance spectroscopy (RS), teknik baru yang dapat mengukur warna dan intensitas cahaya yang dipantulkan pigmen kulit," kata ahli diet Georgia Bixley dari Universitas Curtin, Australia, dilansir Science Alert, Jumat (22/6/2018).

Studi sebelumnya yang dilakukan ahli terhadap 100 perempuan Australia, menemukan orang yang mengonsumsi banyak buah dan sayur akan memiliki warna kulit lebih terang.

Baca Juga: Catat ya Wanita, Jangan Pernah Lakukan 4 Hal Ini di Organ Intim atau Anda Akan Menyesalinya

Bixley dan timnya membuktikan hal tersebut, dan mereka juga menemukan dahi, otot lengan sebelah atas, telapak tangan, dan telapak kaki merupakan prediktor terbaik.

Paparan sinar matahari disebut dapat mengganggu sistem pengukuran karena sinar UV memecah karotenoid di kulit dan meningkatkan efek paparan melanin yang memengaruhi warna.

Namun, lapisan kulit terluar di dahi dalam tetap mempertahankan jumlah karotenoid yang banyak. Sementara itu, warna kulit yang gelap dan kusam dipengaruhi oleh carotenoderma.

Penelitian lebih lanjut tentang ini diharap dapat memperluas pemahaman kita tentang hubungan antara karotenoid dan efek warna kulit.

Baca Juga: Seperti Siluman, Personel Kopaska Ini Seorang Diri dan Tanpa Senjata Menyusup ke Kapal Perang Malaysia Lalu Mengusirnya

Menurut ahli, penelitian ini juga dapat membantu mendiagnosis masalah diet dan menganjurkan makanan sehat.

"Penelitian kami dapat memeainkan peran penting dalam mengidentifikasi orang yang kurang makan buah dan sayur dan berisiko tinggi mengalami penyakit kronis," kata ahli nutrisi Karin Clark.

"Dengan melakukan penelitian lebih lanjut, kita dapat membuka kemungkinan asupan buah dan sayur dari warna kulit mereka, dibanding meminta pasien mengingat makanan apa saja yang mereka makan," tutupnya.