Find Us On Social Media :

Gempa Aceh: Inilah Gangguan Penyakit yang Sering Muncul di Pengungsian

By Moh. Habib Asyhad, Rabu, 7 Desember 2016 | 16:01 WIB

gangguan yang sering muncul di pengungsian

Intisari-Online.com -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan rasa belasungkawanya atas tragedi gempa Aceh. Selain itu, Ketua Umum Muslimat NU ini juga menginstruksikan para relawan membuat dapur umum dan tenda pengungsian.

Kita tahu, gempa berkekuatan 6,4 SR menguncang Aceh pada pukul 05.03 WIB, Rabu (7/12).

(Baca juga: Gempa Aceh: Sabuk Keselamatan Rumah Antigempa)

Di tempat pengungsian, semua orang dari beragam kalangan berkumpul jadi satu. Ada lansia, ada anak-anak, ada remaja, ada laki-laki, ada perempuan, dan lain sebagainya; dan kondisi ini sangat potensial terjadinya penularan beragam gangguan dan penyakit. Ada beberapa gangguan penyakit yang sering muncul di pengungsian yang mesti kita perhatikan.

Dilansir dari Meetdoctor.com, banyak penyakit menular yang dengan mudah menyebar di antara para pengungsi yang muncul karena ketiadaan air bersih, makanan bersih, dan udara yang bersih. Air dan makanan yang tidak bersih meningkatkan risiko terjadinya masalah pencernaan. Sementara udara yang terkontaminasi menghadirkan bahaya penyakit pada saluran pernapasan seperti tuberkulosis dan flu.

(Baca juga: Gempa Aceh: Mengapa Bumi Bergoyang?)

Kita tahu, diare, tbc, dan flu adalah jenis-jenis penyakit yang gampang menular.

Kita juga mesti mewaspadai jenis virus yang mudah menyebar seperti norovirus. Meski tidak membahayakan, ni adalah jenis virus yang sangat mudah menyebar. Penyebaran virus ini biasanya terjadi melalui kontak tubuh secara langsung dengan pembawa virus dan konsumsi makanan dan air yang terkontaminasi.

Kondisi ini bisa dicegah, tentu saja syaratnya adalah fasilitas di pengungsian itu lengkap. Terlepas dari itu, kita mesti memperhatikan beberapa hal untuk memperbaiki kondisi kesehatan di tempat pengungsian.

1. Utamakan kebersihan toilet dan sediakan sabun cuci tangan dalam jumlah yang banyak.

2. Segera berikan vaksin pada anak-anak, seperti vaksin campak, batuk rejan, serta vaksin penyakit lain yang mudah menular di lingkungan yang dipenuhi oleh banyak orang.

3. Bersihkan tempat istirahat, tempat bersantai, tempat masak, dan tempat bermain dimana pengungsi biasa beraktivitas secara teratur. Lingkungan yang kotor merupakan sarang penyakit.

4. Selalu sediakan obat-obatan mendasar untuk penyakit diare, flu, demam, pusing, masuk angin, dan obat-obatan lain yang dapat bekerja dengan cepat mengobati penyakit dan mencegah penularan penyakit yang dapat menular.

5. Usahakan untuk tetap menyediakan makanan dan minuman bersih tiga kali sehari untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Selain penyakit-penyakit tersebut di atas, gangguan lain yang kerap ditemui di tempat pengungsian adalah gangguan psikis seperti stres dan depresi. Oleh sebab itu, peran psikolog sangat diperlukan pada kondisi ini.