Find Us On Social Media :

Mati Suri dalam Tradisi Jawa: Kematian atau 'Sekadar' Ketidaksadaran?

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 17 Juni 2018 | 18:45 WIB

Mengapa demikian? Karena jika ditilik dari segi sains dan medis, kematian yakni tidak bekerjanya sistem otak secara total diikuti jantung yang berhenti berdetak.

Baca Juga: Tak Perlu Obat, Ini Cara Alami dan Manjur Atasi Mabuk Kendaraan

Sedangkan menurunnya aktivitas di otak menyebakan ketidaksadaran atau koma.

Orang yang mengalami masa koma panjang sebenarnya tidak dapat mengatakan suatu pengalaman akan kematian.

Hal itu dikarenakan dirinya sediri belum mati.

Sehingga ketika Mbah Hartini mati suri sesungguhnya dia belum mati melainkan hanya tenggelam dalam ketidaksadarannya.

Baca Juga: Punya Fitur Mewah dengan Harga Sejutaan, Redmi 6A Bikin Nangis Pemilik Redmi 5A

Maka, pengalamannya bertemu wanita cantik dan menerima kain baru muncul secara tidak sadar manakala dinyatakan mati.

Pengalaman yang terlintas dalam ketidaksadaran itu tidak sama dengan pengalaman di alam kematian.

Karena kematian merupakan lenyapnya segala aktivitas kehidupan yang dialami semua manusia tanpa kecuali.

Meski demikian, nyawa bagi orang Jawa hanya dianggap sebagai penyangga tubuh yang dilahirkan menjadi manusia bersama 4 saudara gaibnya: sedulur papat kalimo pancer.

Baca Juga: Menurut Sains Kecepatan Berjalan Bisa Mempengaruhi Umur Seseorang