Find Us On Social Media :

Mengapa Antidepresan Nyaris Tak Ada Gunanya Lagi untuk Atasi Depresi?

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 13 Juni 2018 | 14:00 WIB

Hasil penelitian baru telah dipublikasikan dalam jurnal Neuroscience.

Baca Juga: Presiden Trump Terlihat Gugup Saat Bertemu Kim Jong Un, Kenapa Bisa Begitu?

Penelitian menunjukkan fokus pada jenis protein yang disebut RGS8.

Protein ini terlibat dalam regulasi gerakan dan suasana hati serta mengendalikan reseptor hormon MCHR1.

Ketika MCHR1 aktif dan bekerja sebagaimana mestinya, itu membuat pengaturan tidur, makan, dan respons emosional berjalan sebagaimana semestinya.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa tingkat rendah RGS8 dapat meningkatkan perilaku depresif.

Baca Juga: Tak Hanya Jago Nembak, Pasukan Pengawal Presiden AS Juga Jago Nyetir dan Membanting Orang

Namun hingga sekarang teori ini belum diuji pada organisme hidup sehingga para peneliti menggunakan tikus sebagai kelinci percobaan.

Mereka yang diberi tambahan RGS8 dalam sistem sarafnya akan memiliki perilaku depresif yang lebih rendah.

Ketika diberikan obat antidepressan yang yang mempengaruhi hormon serotonin dan norepinefrin, perilaku depresif juga cenderung rendah.

Namun, saat diberi obat penghenti MCHR1, tingkat depresi akan stabil atau bahkan meningkat.

Baca Juga: Ditemukan di Israel, Mungkinkah Patung Kepala Mini Ini Menggambarkan Raja Kuno?