Intisari-online.com - Pertemuan pertama antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Korea Utara Kim Jong Un digelar di Singapura (12/6).
Tentu tidak mudah dalam mengontrol emosi dan perilaku saat pertama bertemu setahun bertahun-tahun perang urat syaraf.
Dalam dua tahun terakhir ini baik Kim dan Trump sering saling lempar psy war, bahkan sampai keluar beberapa kalimat yang cenderung kasar.
Secara psikologi, keduanya pasti sama-sama tak mau terlihat lemah dalam pertemuan pertama ini.
Hal ini terbukti saat keduanya benar-benar bertemu. Baik Kim maupun Trump dianggap mencoba terlihat lebih tangguh dari biasanya.
Penilaian itu disampaikan pakar bahasa tubuh yang juga Managing Director Influence Solutions, Karen Leong.
Menurut dia, satu menit pertama saat berjumpa, Trump dan Kim sama-sama coba memperlihatkan kuasanya.
"Jabat tangan mereka tampak seperti antara teman sebaya," kata Karen seperti dilansir Reuters.
BACA JUGA: Kenapa Mesti Pasukan Gurkha yang Amankan Pertemuan Presiden Trump dan Kim Jong Un?
"Trump tampak sangat sadar, dia perlu meningkatkan daya tawar dan perlu dilihat sebagai pemimpin," sambung Karen.
Pada awal-awal pertemuan Trump tampak berbicara lebih banyak.
Sementara Kim pilih mendengarkan penuh perhatian.
Penulis | : | intisari-online |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR