Find Us On Social Media :

Perencanaan Keuangan yang Luwes dan Jangan Andalkan Perasaan

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 11 November 2016 | 09:33 WIB

8 Tanda Anda Harus Mengubah Cara Pengelolaan Keuangan Anda (2)

Contohnya, kita ingin membeli mobil dalam waktu tiga tahun lagi. Otomatis ini menjadi tujuan keuangan kita. Perkirakan proyeksi harga mobil itu tiga tahun mendatang. Misalnya Rp 200 juta, berarti uang sejumlah itu harus terkumpul dalam tenggat waktu yang telah kita tentukan (tiga tahun). Caranya, misalnya dengan menabung secara teratur setiap bulannya.

Hal itu jelas menuntut disiplin tinggi. Jika ada lebih dari satu keinginan, harus dipilah tujuan keuangannya, mana yang bisa diwujudkan dalam jangka panjang, dan mana yang jadi prioritas untuk jangka pendek. Tapi Mike mengingatkan, "Dalam mencapai prioritas tujuan jangka panjang, harus dipastikan dulu bahwa tujuan jangka pendek (keinginan harian) sudah terpenuhi sebelumnya."

Jadi, sebelum membicarakan investasi, buka usaha dan sebagainya, pastikan dahulu bahwa kebutuhan dasar kehidupan sudah terpenuhi, yakni sandang dan pangan. Setelah itu, barulah pikirkan membeli rumah (papan) yang juga kebutuhan dasar manusia. Berikutnya barulah menyiapkan dana pendidikan anak, mobil, dana pensiun, naik haji, rekreasi ke mancanegara, dan Iain-lain.

Dalam menentukan mana keinginan yang masuk jangka pendek atau panjang, pastikan dulu seberapa lama tujuan itu bisa dicapai. Tujuan jangka pendek waktunya kurang dari setahun, semisal belanja harian, listrik, telepon, transportasi, biaya sekolah anak. Tujuan jangka menengah lamanya antara setahun hingga tiga tahun. Sedangkan tujuan jangka panjang umumnya di atas tiga tahun.

Itu pun, tetap harus ada prioritas. Harus dibedakan mana yang penting dan utama. Biaya listrik, telepon, Pajak Bumi Bangunan, transportasi, kartu kredit, makan-minum, memang hal-hal yang harus diprioritaskan. "Tapi tujuan hidup kita 'kan bukan itu. Yang utama adalah menabung untuk jangka panjang," tandas Mike.

Makanya, dalam menyusun prioritas, intinya adalah pada pengeluaran kita, uang digunakan untuk apa saja. Sisanya, cukup tak cukup bisa dipergunakan untuk hal lain.