Find Us On Social Media :

Perencanaan Keuangan yang Luwes dan Jangan Andalkan Perasaan

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 11 November 2016 | 09:33 WIB

8 Tanda Anda Harus Mengubah Cara Pengelolaan Keuangan Anda (2)

Intisari-Online.com – Setiap orang punya rencana, jangka pendek maupun jangka panjang. Dari rencana dan tujuan itu, kemudian dibuat prioritas, apa yang harus dilakukan. Agar prioritas itu tercapai, perencanaan keuangan harus dirancang dengan baik. Keluwesan pun diperlukan, untuk menghindari kemungkinan gagal di tengah jalan.

--

Setiap orang, sejak lahir punya keinginan, kebutuhan, dan kegiatan yang harus didukung kemampuan keuangan. Begitu lahir saja, Anda sudah memerlukan makanan, pakaian, dan tempat berteduh. Saat itu tentu saja Anda belum punya penghasilan. Barulah sekitar 22 tahun kemudian, ketika sudah bekerja dan tidak sepenuhnya menjadi tanggungan orangtua, sebagian kebutuhan Anda bisa tertutupi.

Kebutuhan untuk mengeluarkan biaya hidup itu tetap mengikuti seseorang, sehingga kelak kehilangan penghasilan karena uzur alias pensiun. Bahkan sampai Anda diantar ke liang kubur sekalipun. Pemakaman dan pemeliharaan makam juga perlu ongkos 'kan? Jadi, agar bisa memenuhi standar hidup dengan berbagai keinginan dan kebutuhannya, kita perlu  merencanakan kebutuhan dana itu.

Elemen keuangan

Sebagai langkah awal, Mike Rini Sutikno (34), perencana keuangan dari Mike Rini & Associates menekankan perlunya memotret posisi keuangan kita saat ini, sebelum membuat rencana keuangan buat masa depan. Setelah mengidentifikasi secara realistis posisi penghasilan dan pengeluaran, barulah konsep perencanaan keuangan dimatangkan. Cara ini dianggap jauh lebih memudahkan.

"Patokannya jangan mengandalkan perasaan, merasa kaya atau merasa miskin. Itu bukan ukuran. 'Kan hanya sekadar merasa," katanya seraya mengumbar senyum.

Sebelum memulai perencanaan, ada tiga hal kunci yang layak mendapat perhatian. Yakni elemen keuangan pembentuk kekayaan, daya atau keterampilan, dan tujuan perencanaan keuangan.

Elemen keuangan meliputi empat faktor, yaitu penghasilan (sebagai sumber pemasukan dana), pengeluaran (upaya memanfaatkan penghasilan), harta (kumpulan tabungan yang disisihkan tiap bulan, bisa berbentuk rumah, mobil, dan sebagainya), dan utang (upaya membeli kekayaan secara cicilan).

Daya atau keterampilan  adalah kemampuan kita mengelola keempat elemen keuangan itu. Bagaimana kita memberdayakan elemen keuangan melalui perencanaan keuangan, tentunya ditunjang oleh, antara lain pengetahuan dan pengalaman mengenai produk-produk investasi, keterampilan mengelola uang, kemampuan membuat anggaran, kedisiplinan, dan sebagainya.

Kunci ketiga, yakni menginventarisasi apa saja yang menjadi keinginan kita. Susunan keinginan inilah yang menjadi tujuan perencanaan keuangan yang akan dibuat.

Tentukan prioritas