Perencanaan Keuangan Keluarga Bisa Dimulai Sejak Pacaran

Moh Habib Asyhad

Editor

Perencanaan Keuangan Keluarga Bisa Dimulai Sejak Pacaran
Perencanaan Keuangan Keluarga Bisa Dimulai Sejak Pacaran

Intisari-Online.com -Perencanaan keuangan keluarga adalah perkara gampang-gampang susah. Bagi pasangan muda yang baru saja menikah, pengetahuan dasar pengelolaan keuangan keluarga menjadi salah satu hal yang amat penting. Beberapa pakar perencana keuangan bahkan menyarankan untuk memulainya sejak masih pacaran.

Perencana Keuangan Tofan Saban mengatakan, saat melewati masa pacaran, kebiasaan hura-hura sedikit demi sedikit harus mulai dihilangkan. Perlu disadari, kehidupan sesungguhnya adalah setelah menjalani pernikahan, memiliki anak, dan memenuhi kebutuhan mereka sampai dewasa.

Inflasi yang meningkat setiap tahun, kenaikan harga kebutuhan pokok, dan makin mahalnya biaya kesehatan dan pendidikan harus menjadi pertimbangan semua pasangan dalam mengelola keuangan secara benar. Tak hanya itu, gaya hidup yang berlebihan juga menjadi pemicu utama pembengkakan pengeluaran.

“Sebelum memasuki gerban pernikahan, ada baiknya calon suami-istri belajar perencanaan keuangan keluarga,” ujar Tofan seperti dilansir Intisari Extra edisi “Mesin Uang untuk Keluarga”. Tofan melanjutkan, salah satu alasannya adalah pola pikir pasangan suami-istri ketika masih pacaran tidak selalu sama, bahkan banyak yang sama sekali berbeda.

Ada tipe laki-laki yang senang menabung, namun perempuannya gemar berbelanja. Bisa juga sebaliknya, sehingga sedari awal masalah ini harus diluruskan jauh-jauh hari sebelum pernikahan. Tidak hanya menemukan solusi, pada pasangan ini juga harus ada kesepakatan dan komitmen yang kuat.(Baca juga: Merencanakan Keuangan Keluarga dengan Gaya Sepakbola Menyerang)

Di luar itu semua, gaya perencanaan keuangan keluarga yang berbeda bisa menimbulkan konflik. Sifat boros, hura-hura, dan memandang keinginan melebihi kemampuan hanya karena gengsi juga ikut andil dalam kesalahan perencanaan keuangan keluarga.

Lebih jauh, pasangan suami-istri harus harus pandai-pandai menyiasati pengeluaran. Misalnya, mengubah cara melewatkan weekend bersama keluarga. Tidak harus ke mal, atau lokasi rekreasi yang mahal tiap minggu yang membutuhkan dana tidak sedikit, cukup di rumah masak dan makan bersama dengan keluarga.