Find Us On Social Media :

Lahir Dengan Kondisi Sangat Langka, Bayi Ini Miliki Kulit Mengkilap Seperti Plastik

By Khena Saptawaty, Selasa, 29 Mei 2018 | 13:00 WIB

“Beberapa jam setelah lahir kami mendapati bayinya berbeda dengan bayi normal. Kulitnya berlilin dan mengkilap mirip plastik dan kesulitan bernafas,” cerita Yadav, seperti dilansir dari MailOnline, Senin 928/5/2018).

Itu sebabnya mereka segera melahirkan sang bayi ke pusat masyarakat terdekat.

Namun, dokter menyarankan untuk segera membawanya ke rumah sakit segera karena kondisinya kritis.

Dokter di rumah sakit swasta ketiga yang didatangi, mendiagnosa suatu kondisi yang disebut collodion membrane.

Itu adalah suatu kondisi dimana bayi terlahir dengan kulit mengencang, berlilin, dan mengkilap seperti plastik pembungkus.

Kondisi langka tersebut bisa terjadi pada satu dari 600.000 orang.

Baca juga: Bikin Nangis, Inilah Momen Mengharukan Ketika Bayi Kembar Memeluk Kembarannya yang Sedang Sekarat

Masih menurut dokter, kondisi ini disebabkan oleh kelainan genetika bawaan yang langka, yang disebut Lamellar ichthyosis.

Bayi terlahir dengan kondisi permanen kemungkinan kulitnya akan mengencang, terlihat seperti selaput plastik, yang kemudian akan mengelupas.

Pada kehidupan berikutnya Lamellar ichthyosis dihubungkan dengan lapisan kulit berlebihan.

Biasanya kondisi ini diturunkan dari orangtua yang tidak mengalami kondisi itu tetapi membawa gen-nya.

Kondisi ini tidak menular tetapi tidak ada obatnya. Komplikasi lainnya termasuk tidak tumbuh rambut, kesulitan menekuk jari, kepanasan, kulit mengencang dan terpotong, serta masalah pengelihatan.

“Dalam sembilan tahun berkarier, ini adalah kasus pertama yang aku tangani," kata dr. Shishir Agarwal di Poli Klinik Anak Mahesh.

"Sang bayi harus ditempatkan di alat bantu hidup, dan ia membaik sekarang dan kemungkinan bisa bertahannya bagus."

Ia menambahkan, kondisi kulit itu permanen dan bisa sangat menyakitkan. Itu sebabnya orangtua bayi harus sangat hati-hati merawatnya.

Pasalnya, kondisi itu sangat berpotensi terkena infeksi dan penyakit terutama penyakit dari air dan udara.

Baca juga: Siswa SD Hamili Siswa SMP: Inilah Risiko Hamil di Usia Remaja, Salah Satunya Kematian Bayi