Advertorial
Intisari-Online.com - Seorang ibu berbagi foto 'pelukan selamat tinggal' untuk bayi prematur kembar yang sedang sekarat, hanya beberapa hari sebelum dia meninggal.
Amy Campbell menggambarkannya sebagai momen yang menyentuh saat bayi yang baru lahir, Charlotte, memeluk saudara kembarnya, Esme.
Beberapa saat sebelumnya, orangtua telah menerima kabar buruk bahwa Esme memiliki cairan yang sangat banyak di otaknya dankualitas bertahan hidupnya kurang baik.
Amy meminta kedua putrinya untuk diletakkan di dadanya untuk terakhir kalinya ketika bayi Charlotte melakukan gerakan tidak terduga itu.
Foto emosional dari pelukan si kembar diambil pada 27 Agustus 2016 dan Esme meninggal pada jam-jam awal pada tanggal 30 Agustus 2016.
Amy yang sekarang sedang hamil 38 minggu dengan bayi laki-laki mengatakan, "Kami tahu kami tidak ingin Esme menderita, tetapi bagaimana Anda memutuskan kapan harus mematikan dukungan hidup bayi Anda? Itu adalah keputusan besar."
"Yang aku tahu hanyalah sebelum dia meninggal aku ingin mereka bertemu satu sama lain."
Amy (30) dan suami Conor (32), menemukan bahwa mereka akan memiliki bayi kembar.
Baca juga:Virus Mematikan yang Tak Bisa Diobati Muncul di India, Dunia Terancam?
Pada kehamilan 24 minggu, Amy dilarikan ke rumah sakit.
Tenaga medis berhasil menghentikannya untuk melahirkan selama 17 hari tetapi si kembar lahir sangat prematur pada usia kehamilan 26 minggu dan lima hari pada 10 Juli 2016.
Esme awalnya adalah saudara perempuan yang lebih kuat, dengan berat0,99 kg sementara saudara kembarnya Charlotte beratnya 0,90 kg.
Mereka menghabiskan berminggu-minggu berjuang untuk bertahan hidup di Leeds General Infirmary sampai tes mengungkapkan bahwa ventrikel di otak Esme telah dipenuhi dengan banyak cairan dan dia tidak akan memiliki kualitas hidup.
Amy dan Conor membuat keputusan memilukan untuk mematikan dukungan hidup bayi perempuan mereka.
Amy dan Conor mengatur pembaptisan untuk Charlotte dan Esme di bangsal di Leeds General Infirmary pada hari Minggu 28 Agustus 2016.
Baca juga:Arkeolog Temukan Harta Karun Senilai Rp241 Triliun dari Bangkai Kapal
Dukungan kehidupan Esme dimatikan pada hari berikutnya dan dia meninggal dalam pelukan ibunya 12 jam kemudian.
Amy berkata, "Sepertinya dia membutuhkannya untuk berada di sana, dia akan memutuskan kapan dia akan pergi."
"Saya berusaha tidak menangis karena saya ingin dia dikelilingi oleh kebahagiaan, cinta, dan kekuatan."
"Saya ingin dia mengingat bahwa dia memiliki ibu yang kuat dan dia seharusnya tidak takut ke mana dia akan pergi."
Amy dan Conor, yang bertemu 12 tahun lalu di tim dayung di Northumbria University, sejak itu mendirikan organisasi nirlaba dalam ingatan Esme yang disebut Campbellinas, nama panggilan mereka untuk si kembar.
Pasangan ini telah mengumpulkan lebih dari 10.000 poundsterling(Rp189 juta) dan mengatakan terima kasih atas semua dukungan yang mereka terima dari rumah sakit Leeds.
Amy juga telah membuat blog bernama 'This Is My Brave Face' untuk membantu keluarga lain mengatasi kehilangan seorang anak. (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)