Advertorial
Intisari-Online.com- Minggu kemarin (20/5/2018), kabar duka terdengar dari Aa Gym.
Cucunya yang berusia dua bulan dikabarkan meninggal.
Dia adalah anak dari pasangan Ghautsa Zahira Shofa dan Ustaz Maulana Yusuf.
Hal itu diketahui dari postingan instagram Ghaida Tsurayya, putri Aa Gym, kakak Ghautsa.
Baca Juga:Oknum TNI Tabrak Polantas: Yuk Mengenal Kepangkatan dan Gaji di Polri dan TNI
Sebenarnya,kematian pada bayi bukannya tidak mungkin.
Bayi yang memiliki usia di bawah satu tahun dapat meninggal mendadak, sindrom ini dikenal dengan SIDS.
Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS) paling sering terjadi pada bayi antara 2 dan 4 bulan.
Dilansir dari stanfordchildrens.org, memang kematian itu terjadi mendadak dan tak terduga.
Dalam banyak kasus, bahkan bayi tampak sehat-sehat saja.
Baca Juga:Ada Kabar Baik dan Buruk Bagi PNS Terkait THR dan Gaji Tahun Ini, Simak Ini Baik-baik!
Apa yang menyebabkan SIDS?
Penyebab pasti SIDS masih belum jelas, namun ada beberapa faktor yang membuat bayi rentan terkena SIDS.
Beberapa faktor risiko dapat dicegah, tetapi yang lain tidak.
Beberapa bayi yang meninggal akibat SIDS biasanya memiliki hal berikut.
1. Kelainan otak
Beberapa bayi SIDS lahir dengan kelainan otak yang membuat mereka rentan terhadap kematian mendadak selama masa bayi.
Ini berarti bayi SIDS memiliki kelainan pada "nukleus arkuata" atau bagian dari otak yang mungkin membantu mengendalikan pernapasan.
2. Faktor setelah lahir
Kejadian seperti kekurangan oksigen, asupan karbon dioksida yang berlebihan, terlalu panas, atau infeksi mungkin berhubungan dengan SIDS.
3. Masalah sistem kekebalan
Jumlah sel dan protein yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh beberapa bayi SIDS telah dilaporkan lebih tinggi dari biasanya.
Beberapa protein ini dapat berinteraksi dengan otak untuk mengubah detak jantung atau dapat membuat bayi tertidur nyenyak.
Efek semacam itu mungkin cukup kuat untuk menyebabkan kematian bayi, terutama jika bayi memiliki cacat otak.
4. Gangguan metabolik
Beberapa bayi yang meninggal mendadak biasanya lahir dengan gangguan metabolisme.
Salah satu gangguan tersebut adalah defisiensi asil-CoA dehidrogenase rantai menengah, yang mencegah bayi memproses asam lemak dengan benar.
Apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko SIDS?
Saat ini, tidak ada cara untuk memprediksi bayi yang akan meninggal dari SIDS.
Namun, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan orangtua untuk menurunkan risiko kematian bayi mereka dari SIDS.
1. Perawatan prenatal
Perawatan prenatal dini dan teratur dapat membantu mengurangi risiko SIDS.
Hal ini dilakukan dengan mengatur asupan nutrisi dengan tepat, tidak merokok, dan tidak mengonsumsi obat-obatan atau alkohol oleh ibu.
Pemeriksaan medis yang rutin juga sangat dianjurkan.
2. Arahkan bayi agar tidur terlentang
Orangtua dan pengasuh harus meletakkan bayi untuk tidur telentang.
Penelitian telah menunjukkan bahwa posisi tidur ini telah mengurangi jumlah kasus SIDS.
Meskipun banyak orangtua takut bayi akan tersedak ludah atau muntah, hal itu kemungkinan tidak akan terjadi.
Baca Juga:Masih Berani Langsung Tidur Setelah Sahur, Ini Lho Bahaya yang Sudah Menanti Anda
3. Kontrol suhu
Bayi harus tetap hangat, tetapi mereka tidak boleh terlalu hangat.
Bayi yang terlalu panas akan cenderung tidur nyenyak dan sulit dibangunkan.
Suhu di kamar bayi harus terasa nyaman bagi orang dewasa.
4. Perawatan kesehatan dan imunisasi pediatrik
Jika bayi Anda tampak sakit, segera hubungi dokter Anda.
Orangtua harus membawa bayi mereka untuk pemeriksaan bayi teratur dan imunisasi rutin.
Klaim bahwa imunisasi meningkatkan risiko SIDS tidak didukung oleh penelitian.
5. Berikan ASI pada bayi Anda
Menyusui sangat dianjurkan untuk setidaknya 6 bulan karena hubungannya dengan penurunan risiko SIDS dan efek perlindungan lainnya.
ASI juga dapat memberikan perlindungan dari beberapa infeksi.
Baca Juga:Terlihat Sangat Kurus Sebelum Meninggal, Inilah Penyebab Kematian Adara Taisa Menantu Hatta Rajasa