Find Us On Social Media :

Saat Penduduk Tak Berdosa Harus Merelakan Pulaunya Dijadikan Tempat Ujicoba Nuklir AS

By Tatik Ariyani, Jumat, 18 Mei 2018 | 14:30 WIB

Tim kemudian melakukan penelitian pada karang dan kepiting kelapa karena hewan tersebut memiliki rentang umur yang panjang sehingga ilmuwan dapat menyelidiki efek hewan yang terpapar radiasi pada DNA hewan selama bertahun-tahun.

Baca Juga: (Foto) Unik Sekaligus Aneh, 8 Wanita Ini Memilih Gaun Pernikahan yang Berbeda

Meskipun tanaman, hewab dab kehidupan laut menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang kuat, menusia masih tidak dapat tinggal dan bertahan di Atoll.

Hanya beberapa penjaga yang tinggal di sana dengan membawa persediaan makanan dan air untuk menjaga fasilitas kepulauan.

Sebuah laporan PBB pada tahun 2012 mengatakan efek radiasi itu bertahan lama.

Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh ledakan bom hampir tak dapat diubah dan telah menyebabkan hilangnya mata pencaharian dan banyak orang terus mengalami pemindahan tak terbatas.

Baca Juga: Tor Browser, Aplikasi Sakti yang Konon Bisa Menembus Sisi Kelam Internet yang Tak Pernah Anda Ketahui

Air tidak dapat diminum karena kontaminasi terus-menerus, makanan laut tidak bisa dimakan dan tanah tidak dapat ditanami karena terkontaminasi.

Separuh lebih dari 167 penduduk asli Bikini Atoll kini telah meninggal dan sisanya masih rindu untuk kembali ke tempat tinggal mereka.

Menurut Timothy J. Jorgensen, profesor kedokteran radiasi, mentan penduduk Bikini Atoll mulai menunjukkan kanker yang berkaitan dengan paparan radiasi pada 1960-an.

Ledakan-ledakan itu menyebabkkan luka bakar dan sejumlah darah yang tertekan.

Mereka yang berada di pulau yang lebih jauh dari Bikini Atoll menunjukkan risiko tinggi untuk kanker, terutama kanker tiroid dan leukimia.

Mereka juga telah terlibat dalam klaim kompensasi yang berlarut-larut dengan Amerika Serikat selama beberapa dekade.

Penduduk Kepulauan Marshall direlokasi dari pulau ke pulau, mencoba untuk menghindari radioaktif yang bertahan selama beberapa dekade.

Selama bertahun-tahun setelah pengujian, mereka yang tinggal di sekitar pulau pengujian akhirnya bernapas, menyerap, minum dan makan radioaktif dalam jumlah yang cukup besar.

Baca Juga: Inilah Gambaran Jika Pasukan Elit Bersatu Menumpas Teroris Tanpa Kenal Kompromi