Find Us On Social Media :

Bagaimana Kerajaan Samudra Pasai di Aceh Pernah Dikalahkan Bangsa Portugis?

By Afif Khoirul M, Kamis, 17 Oktober 2024 | 13:30 WIB

Ilustrasi - Kapal Portugis menuju Samudera Pasai.

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-online.com - Angin laut berbisik lembut, mengusap pantai pasir putih di pesisir utara Sumatera.

Di sana, di bawah naungan langit tropis yang biru, berdirilah Samudra Pasai, sebuah kerajaan Islam pertama di Nusantara yang cahaya kejayaannya pernah menyinari selat Malaka.

Aroma rempah-rempah yang harum semerbak menguar dari pelabuhannya yang ramai, dikunjungi saudagar-saudagar dari berbagai penjuru dunia.

Emas, sutra, dan keramik bertukar tangan, menandakan kemakmuran dan kebesaran kerajaan yang didirikan oleh Meurah Silu, sang Sultan Malik al-Saleh.

Namun, seperti pergantian musim, roda nasib pun berputar. Di ufuk barat, muncullah layar-layar kapal asing yang membawa ambisi dan dahaga akan kekuasaan.

Bangsa Portugis, dengan semangat Reconquista dan impian menguasai jalur rempah-rempah, menjejakkan kaki di bumi Nusantara.

Tahun 1521 menjadi saksi bisu dari sebuah tragedi yang merenggut kejayaan Samudra Pasai. Benteng pertahanan yang kokoh, yang selama ini menjadi pelindung kerajaan, runtuh di bawah gempuran meriam-meriam Portugis.

Bagaimana bisa kerajaan yang begitu makmur dan berpengaruh, yang menjadi pusat penyebaran agama Islam di Nusantara, takluk di tangan bangsa asing?

Mari kita telusuri jejak-jejak sejarah, menyingkap tabir masa lalu, untuk memahami bagaimana Samudra Pasai pernah dikalahkan oleh bangsa Portugis.

Kejayaan Samudra Pasai, Mercusuar Islam di Nusantara