Find Us On Social Media :

Tiga 'Jimat' Ajaib Pengubah Dunia, Dari Silikon hingga Serat Karbon

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 12 Oktober 2024 | 14:06 WIB

Titanium, silikon, hingga serat karbon benar-benar mengubah kehidupan di dunia. Termasuk dalam bidang olahraga.

Titanium yang berasal dari kata Titans (sebutan raksasa dalam mitologi Yunani) dikenal sebagai logam yang sangat ringan, kuat, dan tahan terhadap karat. Berat jenisnya (BJ) cuma 4,51 (setengah dari BJ timah dan nikel serta 60% dari BJ besi), tapi kekuatannya melebihi baja.

Berkat sifat-sifatnya yang demikian, titanium dipakai untuk bahan pembuat berbagai peralatan olahraga. Misalnya, tangkai dan kepala pemukul golf, raket tenis, kapak es, peralatan ski, kerangka sepeda, jam tangan penyelam, atau pakaian selam. Penggunaan titanium biasanya tidak berdiri sendiri tapi dicampur dengan logam atau bahan lain macam baja, besi, serat karbon, dsb.

Pada tangkai pemukul golf, pemakaian titanium memberi kombinasi ideal dalam hal kekuatan, keringanan, dan keseimbangan. Itulah sebabnya tangkai pemukul golf dari titanium bisa memukul bola lebih jauh tanpa harus menambah berat tangkai.

Penghematan berat pada tangkai ini lalu bisa dikompensasikan dengan penambahan pada bagian kepala yang bertujuan untuk menambah ketepatan bidikan bola.

Beberapa waktu sebelumnya, pada Februari 1992, Yonex memperkenalkan produk raket baru yang merupakan kombinasi antara titanium dan serat karbon. Raket tenis yang ringan dan lentur ini bisa mengeluarkan bola pelintiran sampai 40% lebih besar dibandingkan dengan raket biasa.

Sayangnya, harga peralatan olahraga dari bahan yang mengandung titanium ini tidaklah murah. Meski begitu para olahragawan dunia umumnya tidak mempersoalkan harga, yang penting bisa meningkatkan prestasi. Biasanya kalau peralatan itu sudah dipakai para atlet profesional, tidak lama kemudian akan segera disusul para peminat amatir.

Ditemukan pada 1789, titanium sebenarnya termasuk pendatang baru dalam kehidupan manusia. Semula ia dimasukkan dalam kelompok logam yang jarang ditemukan. Tapi kemudian diketahui cadangan logam ini amat berlimpah di bumi. Di alam, bijih logam ini ditemukan bercampur dengan bahan-bahan mineral lain.

Keunggulan untuk bertahan pada lingkungan yang ekstrem membuatnya selalu menjadi pilihan guna dipakai untuk bahan pembuatan pesawat atau wahana ruang angkasa.

Barangkali di satu saat nanti, bila manusia menghuni satelit Bulan, rumahnya pun terbuat dari bahan titanium. Karena terbukti pada permukaan Bulan banyak terdapat bahan ini seperti dilaporkan oleh awak misi pesawat Apollo 11 dan 12.

Titanium juga populer penggunaannya di bidang olahraga bahari. Sebuah perusahaan kimia di Jepang sedang mengembangkan pakaian selam yang revolusioner dengan menggabungkan bahan karet dan titanium.

Gabungan antara karet yang punya sifat mengisolasi panas, berat, dan padat dengan titanium ini bisa mengurangi ketebalan pakaian dari 5 mm menjadi 3,5 mm dan meningkatkan daya serap panas sampai 30%.

Serat karbon mahal