Find Us On Social Media :

Ramalan Nostradamus: Perang Dunia III Mulai dari Timur Tengah

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 12 Oktober 2024 | 11:01 WIB

Nostradamus pernah meramalkan bahwa Perang Dunia III akan mulai dari Timur Tengah. Entah benar atau salah, yang jelas, hingga sekarang konflik-konflik di Timur Tengah tak kunjung selasai.

Terbunuhnya kakak-beradik Kennedy ("Pelaku sebenarnya tak akan pernah diketahui," kata Nostradamus), seseorang dengan nama keluarga De Gaulle akan memerintah Perancis dalam tiga masa jabatan (Century IX Quatrain 33), atau beberapa puisi-ramalan lain.

Soal invasi Soviet ke Afganistan, misalnya, diterangkan secara jelas pada Century X Quatrain 31: "Orang-orang Rusia akan memasuki wilayah Afghanistan. Dan negara-negara Arab akan menjadi sangat terbuka".

Boleh jadi, tak ada pengertian apa pun yang dikandungnya. Tapi boleh jadi pula, bait ini menyiratkan sesuatu. Nyatanya sejarah membuktikan, bahwa paruh kedua dasawarsa 1980-an, dunia diramaikan oleh upaya membujuk agar tentara merah segera keluar dari Afghanistan.

Dokter yang gemar astrologi

Kemampuan Nostradamus dalam meramal sudah terlihat sejak kecil. Tatkala dua kakeknya, Jean St. de Remy dan Pierre de Nostredame, menangkap kecerdasan Michel dalam matematika dan usil dengan astrologi. Teman-temannya menjulukinya Astrolog Kecil. .

Dia suka menebak nasib orang berdasarkan perhitungan rasi bintang, bahkan berusaha menggabungkan teori matematika dengan astrologi. Yang muncul kemudian adalah kode dan anagram, sebagaimana mengilhami karyanya di masa dewasa. .

Lahir dari pasangan Renee dan Jacques de Nostredame di Saint-Remy pada 14 Desember 1503, sejak kecil diharapkan ayahnya yang notaris untuk belajar kedokteran. Michel memang masuk ke fakultas kedokteran, meski ia merasa, dunia medis tak akan mampu menampung seluruh keinginannya.

Dengan seenaknya toh gelar sarjana muda diselesaikannya dalam waktu tiga tahun. Malah niatan yang semula tidak ada, belakangan jadi makin serius. Atas bimbingan kakeknya ia menekuni ilmu kedokteran, farmasi, dan botani. Tak sedikit penemuan dan ramuan sari tumbuhan dijadikannya resep obat.

Tampaknya tak ada soal bagi kemajuannya, kecuali kenyataan bahwa saat itu dunia kedokteran masih buta akan berbagai- macam bakteri, mengharamkan sterilisasi, dan menganggap memandikan pasien sebagai dosa.

Beberapa tahun kemudian, dengan-caranya yang tak konvensional, ia berjalan ke pelosok-pelosok untuk mengamalkan ilmunya seraya mendalami farmasi. Pada saat yang sama, minat ke bidang astrologi makin diwujudkan. Maka tahun 1529, ketika ia meraih gelar doktor medis dari Universitas Montpellier (dengan disertasi hasil penelitiannya tentang kuman ganas Le Charbon beserta ramuan pemunahnya), orang dengan gampang menghubungkan kecakapannya sebagai dokter dengan prediksi-prediksi meyakinkan sebagai astrolog.

Pasien yang datang bukan hanya untuk keluhan sakit dan konsultasi kosmetik, tapi juga minta dicarikan hari baik untuk pendirian sebuah toko. Tentu, ada juga yang berniat serius belajar banyak hal darinya.

Sekitar 1534 dia menikah, kemudian mempunyai sepasang putra-putri. Hidupnya sangat bahagia, hingga tahun 1537, wabah penyakit ganas menyerang daerah tempat tinggalnya. Istri beserta dua anaknya meninggal. Nostradamus terguncang, terutama karena gugatan diri lantaran gagal mengatasi penyakit yang menerjang keluarganya.