Find Us On Social Media :

Korporatisasi, Itu Kunci Petani Kecil jika Ingin Hidup Lebih Sejahtera

By Moh. Habib Asyhad, Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:03 WIB

Petani kecil dengan lahan kecil tak boleh selamanya menderita. Mereka harus lebih sejahtera. Salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan itu adalah dengan ikut koperasi. Korporatisasi petani!

Mengacu pada pernyataan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, korporatisasi petani merujuk pada petani-petani perorangan berlahan sempit yang dikoperasikan agar masuk skala ekonomi dan model bisnisnya.

Karena ini berbicara tentang koperasi, artinya ada organisasi resmi yang menaunginya. Dan persis di sinilah perbedaannya dengan Gapoktan yang sifatnya tak lebih dari sekadar paguyuban yang, mengutip istilah dalam buku ini, “tidak bankable”.

Meski begitu, membuat para petani mau berkoperasi bukan pekerjaan yang mudah. Setidaknya ada tiga hal yang membuat para petani kecil ini enggan masuk koperasi. Di antaranya banyaknya koperasi yang tidak aktif, memang tidak ada minat, yang ketiga karena sudah berkurangnya generasi muda yang mau menjadi petani.

8 Manfaat Korporatisasi Petani

Lalu kenapa harus menjadi anggota koperasi atau berkoporat? Setidaknya ada delapan keuntungan yang akan didapatkan oleh petani saat masuk koperasi.

1. Meningkatkan posisi tawar

Dengan menjadi anggota koperasi petani bisa mengkonsolidasikan daya sehingga punya posisi tawar yang lebih kuat. Tak hanya dalam urusan menentukan harga kepada para penjual, tapi juga dalam urusan pembelian alat-alat pertanian hingga meningkatkan kepercayaan diri para petani.

2. Efisiensi produksi

Berkoperasi bisa membuat ongkos yang harus dikeluarkan petani lebih efisien. Koperasi bisa menjadi koordinator dalam urusan produksi sehingga penggunaan sumber daya seperti lahan, tenaga kerja, pupuk dan sebagainya menjadi lebih efisien.

3. Akses teknologi dan informasi

Kita tahu, tantangan utama petani kecil adalah rendahnya produktivitas. Salah satunya disebabkan oleh minimnya informasi dan kurangnya penggunaan teknologi inovatif. Banyak petani kecil yang tidak mampu membeli barang dan jasa yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi operasional kegiatan pertanian di lahan kecil mereka.

Nah, persoalan-persoalan seperti itu bisa diatasi dengan menjadi anggota koperasi. Pasalnya, koperasi bisa menyediakan akses teknologi dan informasi yang dibutuhkan untuk praktik pertanian cerdas. Bisa dalam bentuk penyuluhan, pelatihan hingga pendampingan. Bahkan mungkin menyediakan alat-alat pertanian yang lebih modern.