Find Us On Social Media :

Korporatisasi, Itu Kunci Petani Kecil jika Ingin Hidup Lebih Sejahtera

By Moh. Habib Asyhad, Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:03 WIB

Petani kecil dengan lahan kecil tak boleh selamanya menderita. Mereka harus lebih sejahtera. Salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan itu adalah dengan ikut koperasi. Korporatisasi petani!

Yang menarik, atau menjadi kelebihan, dari buku ini adalah kita diberikan penjelasan kenapa penting bagi para petani untuk masuk koperasi. Setidaknya ada delapan hal yang diperoleh. Mulai dari peningkatan posisi tawar, efisiensi produksi, akses ke teknologi dan informasi, hingga perlindungan dari risiko.

Tak sekadar memberi solusi, dalam buku ini juga dicontohkan korporatisasi petani seperti apa yang telah sukses dan mempunyai dampak besar. Salah satunya adalah Ecological Land Cooperative (ELC) yang ada di Inggris.

Meski begitu, yang tampaknya kurang dari buku ini adalah penjelasan bagaimana langkah-langkah untuk membentuk korporatisasi petani. Atau, bagi yang di tempatnya belum ada koperasi, bagaimana cara membentuk dan membangun koperasi. Yang barangkali juga harusnya disebut dalam buku ini adalah siapa saja "musuh-musuh" yang harus dihindari oleh para petani kecil itu. Bagaimana menghindari para lintah darat atau bagaimana menghindari atau bersiasat ketika menghadapi pihak-pihak yang mempunyai niat yang kurang baik.

ISI BUKU

Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022, jumlah penduduk miskin pedesaan, yang sebagian besar bermata pencaharian petani, sebesar 14,38 juta jiwa. Angka itu lebih tinggi dibanding jumlah penduduk miskin di perkotaan.

Ternyata, berdasar buku Korporatisasi Petani dan Koperasi Multi Pihak: Koperasi Kekinian, itu semua berkaitan dengan produktivitas petani yang sangat rendah.

Salah satu faktor yang menjadi penyebab rendahnya produktivitas petani adalah posisi tawar mereka karena bekerja di lahan yang sempit. Sudah begitu, mereka bekerja sendiri-sendiri. Lengkap sudah penderitaan mereka.

Selain itu, para petani kecil juga kerap terjebak dalam persoalan-persoalan klasik laiknya lingkaran setan. Selain produktivitas rendah, mereka juga rentan dengan hasil panen yang buruk, kesusahan mendapatkan akses terhadap pembiayaan, kesulitan menjangkau teknologi terbaru, dan yang lainnya.

Terkait posisi petani yang posisi tawarnya rendah, satu yang ditawarkan buku ini: korporatisasi. Barang apa pula itu? Apa perbedaannya dengan gabungan kelompok tani atau gapoktan?

Baca Juga: Idjon Djanbi, Bapak Kopassus yang Ternyata Bekas Tentara Belanda

Apa Itu Korporatisasi Petani?

Mengacu kepada KBBI, korporatisasi artinya proses, cara, atau perbuatan membuat sesuatu menjadi korporasi. Jadi, korporatisasi petani bisa diartikan sebagai cara menjadikan usaha pertanian menjadi korporasi. Bagaimana caranya?