Find Us On Social Media :

Alasan Belanda Mendirikan STOVIA pada Awal Abad ke-20?

By Afif Khoirul M, Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:00 WIB

Mahasiswa STOVIA Pendiri dan anggota Budi Utomo. Artikel ini akan menguraikan secara singkat sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia dari tahun 1908 hingga 1942.

Para lulusan STOVIA, yang terdidik dan memiliki akses ke informasi, menjadi pelopor dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Mereka menjadi dokter, jurnalis, penulis, dan pemimpin pergerakan, mengobarkan semangat perlawanan terhadap penjajahan.

STOVIA, yang awalnya dirancang sebagai alat untuk melanggengkan kekuasaan kolonial, justru menjadi senjata makan tuan.

Dari rahim STOVIA, lahirlah generasi penerus bangsa yang cerdas, berwawasan luas, dan memiliki semangat juang yang tinggi.

Mereka menjadi tonggak sejarah, mengantarkan Indonesia menuju gerbang kemerdekaan.

Pendirian STOVIA adalah sebuah paradoks. Di satu sisi, STOVIA merupakan representasi dari sistem kolonial yang eksploitatif dan diskriminatif.

Di sisi lain, STOVIA menjadi kawah candradimuka bagi para pemuda pribumi, tempat mereka menempa diri dan mempersiapkan diri untuk merebut kemerdekaan.

Sejarah STOVIA adalah pengingat bagi kita semua. Bahwa penindasan tidak selalu menghasilkan kepatuhan.

Bahwa pendidikan, meskipun diberikan dengan niat terselubung, dapat menjadi pemicu perubahan. Bahwa semangat juang dan persatuan dapat mengalahkan kekuatan kolonialisme.

Sumber:

Buku "Sejarah Nasional Indonesia" karya Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto

Jurnal "STOVIA dan Kehidupan Sosial Masyarakat di Hindia Belanda"

*

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---