Find Us On Social Media :

Hari-hari Mendebarkan Sekitar Hari Pahlawan 10 November 1945 di Surabaya

By Moh. Habib Asyhad, Selasa, 8 Oktober 2024 | 09:11 WIB

Puncak Pertempuran Surabaya memang terjadi pada 10 November 1945 (nama lain: Pertempuran 10 November 1945). Tapi percik-perciknya sudah muncul sejak pertengahan September.

1 - 8 November 1945

Keadaan di Surabaya tak menentu. Inggris terus menambah pasukannya.

9 November 1945

Jam 12.30 melayang-layang beberapa buah pesawat udara Inggris di atas kota Surabaya. Beribu-ribu selebaran mereka hamburkan di segenap bagian kota.

Isinya penghinaan dan tantangan bagi Republik Indonesia yaitu ultimatum agar semua pemimpin pemerintahan, pemuda dan badan-badan perjuangan harus melapor dan menyerahkan diri pada Inggris sebelum jam 14.00 di Jl. Jakarta.

Jam 19.30 Presiden Sukarno mengutus Menteri Luar Negeri Subarjo untuk menjawab secara diplomatik ultimatum Inggris itu.

Jam 21.00 Gubernur Surabaya, Suryo melalui corong RRI mengajak rakyat tetap tenang dan sabar menunggu hasil pembicaraan di Jakarta.

Jam 22.00 datang berita dari Jakarta, bahwa Menteri Subarjo gagal membujuk Inggris menarik ultimatumnya. Malam itu juga Gubernur Suryo melarang semua pihak membantu Inggris dan Belanda yang membonceng di belakangnya. Pemerintah pusat di Jakarta menyerahkan kebijaksanaan pada para pembesar dan rakyat di Surabaya.

Jam 23.00 Gubernur Suryo mengumumkan bahwa seluruh Jawa Timur siap menghadapi segala kesukaran dan bahaya yang mengancam kemerdekaan tanah air. Pidato singkatnya diakhiri dengan: Selamat berjuang!

10 November 1945

Pagi-pagi sekali seluruh kekuatan TKR, BKR (Badan Keamanan Rakyat), PRI, laskar BPRI Mojokerto, dan beberapa daerah sekitar Surabaya berkumpul siap mempertahankan Surabaya. Dari Yogya datang bantuan 23 kadet.