Find Us On Social Media :

Siapakah Penembak Brigjen Mallaby yang Sebabkan Meletusnya Pertempuran 10 November 1945?

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 7 Oktober 2024 | 13:31 WIB

Masih menjadi pertanyaan, siapa sebenarnya yang menembak Brigjen Mallaby di mana temasnya memicu Pertempuran 10 November 1945 Surabaya.

Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan. Baru sekitar 90 m mobil mereka bergerak, mereka telah dihentikan lagi oleh kerumunan massa pemuda yang lain, kira-kira 18 meter dari Jembatan Kali Mas (Jembatan Merah).

Berbeda dengan kelompok pemuda sebelumnya, massa pemuda tersebut tampak garang. Roeslan Abdulgani dalam bukunya, 100 Hari di Surabaya, melukiskan sekelompok pemuda itu sebagai sekelompok orang yang histeris. Mereka membawa bendera Merah Putih yang warnanya mereka banggakan berasal dari darah tentara Inggris.

Dalam kesaksiannya, Kapten Smith melukiskan ketegangan tersebut sebagai berikut:

"Situasi semakin cepat berubah. Para pemimpin pemuda mulai menghasut anggotanya, sementara para anggota Kontak Biro Indonesia berangsur-angsur kehilangan kontrol. Massa yang semula nampak jujur dan ramah berubah menjadi pengancam; pedang terhunus diacungkan dan pistol ditodongkan ke arah kami, perwira Inggris."

Jangan yang tua!

Kesaksian serupa juga dikisahkan oleh Mohammad. Menurut dia, para perwira Inggris tersebut bukan saja ditodong, tetapi juga dirampas senjata pistolnya. Usaha para anggota Kontak Biro untuk menengahi, bahkan dituduh sebagai membantu musuh.

Tulis Kapten Smith selanjutnya:

"Akhirnya massa pemuda itu menuntut agar pasukan Inggris di Gedung Internatio meletakkan senjata dan berbaris ke luar. Mereka berjanji, para prajurit dan perwira Inggris akan diberi jaminan bebas kembali ke lapangan udara.

Mallaby yang tak percaya atas jaminan itu menolak mentah-mentah tuntutan itu. Kapten Shaw yang telah dikenal oleh beberapa orang Indonesia (karena tugasnya sebagai Perwira Keamanan Lapangan) dan telah mengalami sejumlah peristiwa sebelumnya, menyetujui tuntutan tersebut sebagai tanggung jawab pribadi. Namun, persetujuan langsung dibatalkan oleh Mallaby.

Pada pertimbangan selanjutnya, Mallaby kemudian menyadari buruknya kondisi pasukan Inggris, di gedung yang akan hancur dalam pertempuran berikutnya, sehingga akhirnya dia bisa menyetujui pendapat Shaw. Kapten Shaw kemudian dikirim ke gedung untuk memberikan perintah yang perlu."

Mohammad melengkapi kesaksian Smith sebagai berikut: Semula sebenarnya Mallaby sendirilah yang akan masuk ke gedung untuk menyampaikan perintah pada anak buahnya. Tetapi para pemuda yang mencurigainya spontan berteriak dan menuding:

"Jangan yang tua, Pak! Itu saja yang muda disuruh masuk!"