Find Us On Social Media :

Tujuan Latihan Kemiliteran Kader-Kader PKI di Daerah Lubang Buaya

By Afif Khoirul M, Senin, 30 September 2024 | 14:20 WIB

Penemuan lokasi pahlawan revolusi dikuburkan di Lubang Buaya oleh Gerakan 30 September berkat pengakuan seorang anggota polisi yang sempat ikut diculik.

Peristiwa ini menjadi titik balik sejarah Indonesia. Gerakan 30 September 1965 yang didalangi oleh PKI justru berujung pada kehancuran partai itu sendiri.

Militer, di bawah pimpinan Mayor Jenderal Soeharto, berhasil menumpas gerakan PKI dan melakukan pembantaian massal terhadap anggota dan simpatisan PKI. Ratusan ribu orang tewas dalam tragedi kemanusiaan yang kelam ini.

Lubang Buaya: Monumen Bisu Sebuah Tragedi

Lubang Buaya, yang semula menjadi saksi bisu latihan kemiliteran PKI, kini menjadi monumen peringatan bagi para pahlawan revolusi.

Sumur tua tempat jasad para jenderal dibuang, menjadi simbol kekejaman PKI dan pengingat akan tragedi berdarah yang pernah terjadi di negeri ini.

Museum Pengkhianatan PKI yang dibangun di Lubang Buaya, menampilkan diorama dan artefak-artefak yang menggambarkan peristiwa Gerakan 30 September 1965.

Patung-patung para jenderal yang menjadi korban, berdiri tegak sebagai simbol pengorbanan mereka bagi bangsa dan negara.

Lubang Buaya, dengan segala sejarah kelamnya, menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa.

Tragedi kemanusiaan yang pernah terjadi di tempat ini, harus menjadi pelajaran berharga agar kita tidak terjerumus ke dalam konflik ideologis yang memecah belah bangsa.

Sumber:

"Malam Jahanam September-November 1965" oleh FNN

*

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---