Find Us On Social Media :

Bagaimana Bunyi Hukum Permintaan? Lalu Apa Saja Jenis-jenisnya?

By Moh. Habib Asyhad, Jumat, 20 September 2024 | 13:47 WIB

Itulah artikel tentang bagaimana bagaimana bunyi hukum permintaan juga apa saja jenis-jenis permintaan. Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian.

Artikel ini tentang bagaimana bunyi hukum permintaan juga apa saja jenis-jenis permintaan. Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com - Dalam dunia ekonomi, permintaan adalah faktor utama. Segala aktivitas ekonomi biasanya bersumbu atasnya. Lalu dalam permintaan, kita akan diperkenalkan dengan apa yang disebut sebagai hukum permintaan.

Lalu bagaimana bunyi hukum permintaan? Lalu apa saja jenis-jenisnya?

Mengutip Kompas.com, permintaan merupakan keinginan yang dimiliki oleh konsumen untuk membeli suatu barang dengan berbagai tingkat harga pada periode waktu tertentu. Permintaan juga dapat diartikan sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu.

Baca Juga: Dari dalam Panti Jompo, Nenek-nenek yang Di-'PKI'-kan Ini Minta Keadilan

Seperti disebtu di atas, dalam permintaan ada yang namanya hukum permintaan. Hukum permintaan menjadi salah satu konsep mendasar dalam ekonomi. Begini bunyi hukum permintaan:

"Semakin mahal harga barang, maka jumlah barang yang diminta semakin sedikit. Semakin murah harga barang, maka semakin banyak pula jumlah barang yang diminta oleh konsumen."

Hukum permintaan menjelaskan bahwa jumlah barang yang dibeli berbanding terbalik dengan harga barang tersebut. Jika terjadi penurunan harga barang, permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat. Sebaliknya, jika harga suatu barang mengalami kenaikan, permintaan terhadap barang tersebut akan menurun.

Masih dari sumber yang sama, hukum permintaan merupakan kaidah yang menjelaskan mengenai hubungan negatif atau berlawanan arah antara tingkat harga dengan jumlah barang atau jasa yang diminta. Hal ini dapat dipikirkan secara logis karena apabila harga suatu barang naik, maka seorang konsumen diperkirakan mencari barang lain yang tidak mengalami kenaikan harga sebagai penggantinya.