Find Us On Social Media :

Pierre Tendean, Letnan Tampan Rebutan Para Jenderal untuk Jadi Ajudan

By Moh. Habib Asyhad, Rabu, 18 September 2024 | 14:07 WIB

Pierre Tendean jadi rebutan para jenderal untuk menjadi ajudan mereka. Tapi Jenderal Nasution yang mendapatkannya. Masa depannya cerah, tapi Gerakan 30 September menghancurkannya.

Terpaksa Pierre memberi permen coklat. Satu untuk Yanti dan satu untuk Ade. Baru setelah menerima coklat, mereka berdua akan lari meninggalkan dan tak mengganggu lagi sambil berteriak: " … Terima kasih. Terima kasih, Om…"

Ah, suara bening Ade itu. Suara yang juga dirindukan. Selama menjalin hubungan dengan gadis Medan itu, sering dalam suratnya, Pierre menyebut-nyebut Ade. Menceritakan Ade panjang lebar. Surat dari Medan pun sering menyinggung mengenai Ade.

Pierre ingin juga menceritakan bahwa setelah main sepeda-sepedaan, (Ade berusaha mengejar Pierre dengan sepeda roda tiga, akan tetapi ternyata Ade belum mahir membelokkan sepedanya dengan cepat), timbul keinginan mengajak Ade ke Semarang. Meskipun itu hanya keinginan kecil yang disadari kecil kemungkinannya tapi Pierre mengatakan juga.

"Besok Ade mau ikut Om Pierre?"

"Ikut ke mana?"

"Ke Semarang."

"Emang mau dapat bintang?"

Pierre tersenyum. Makin nampak kegagahannya.

"Tidak. Bukan bintang. Om Pierre mau ketemu Mama Om Pierre. Besok Mama Om Pierre ulang tahun."

"Dapat hadiah Oom?"

"Mau ikut?"

Andai Ade sungguhan, Pierre tak akan rindu dengan suara renyahnya. Malam itu Pierre sudah menyiapkan ransel. Sehingga paginya tinggal berangkat saja.